Sempat Hilang Selama Setahun, Kemisan Akhirnya Ditemukan di Surabaya, Jalan Kaki Sejauh 400 KM
Kemisan merupakan pria yang sempat menghilang dari rumahnya selama satu tahun. Pria yang berasal dari Kulon Progo ini mengaku hanya ingat jalan kaki
Komunikasi dengan Kemisan bisa dua arah.
Ini menyiratkan kondisi baik pada dirinya.
Namun, Kemisan memang memiliki riwayat sakit syaraf pada otak di masa lalu.
Pernah berobat dan menjalani terapi obat yang panjang.
“Dua Minggu sebelum kepulangan, saya mendapat kabar tentang keberadaan Kemisan di Surabaya. Saya beritahu keluarga bahwa Kemisan baik-baik saja,” kata Dwi via telepon.
Pekerjaan rumah
Persoalan orang dengan gangguan jiwa menjadi pekerjaan rumah rutin bagi pemerintah kelurahan Kalirejo.
Lurah Kalirejo, Lana mengungkapkan, ada 49 difabel dengan gangguan jiwa di desanya. Lana mengungkapkan, Kemisan salah satunya. Kemisan bukan penderita yang berat, namun ringan.
Pengobatannya sudah berlangsung lama.
“Kami pernah membawa Kemisan ke RS Grahsia dan Magelang untuk dirawat,” kata Lana di kantornya.
Lana menceritakan, pemerintah memberikan perhatian besar pada para ODGJ di desanya.
Pasalnya, mayoritas mereka berusia produktif. Rata-rata tidak mendapat perhatian serius dari keluarga.
Akibatnya, pemerintah desa (Pemdes) dan pedukuhan berupaya ekstra membantu pengobatan bagi para penderita.
Pemdes mendorong agar difabel gangguan jiwa tetap rutin berobat sehingga tetap bisa turut berkarya di desa dan berkembang bersama warga kebanyakan.
Lana menceritakan, para pamong desa (pejabat desa) juga punya banyak cara untuk membantu, mulai dari memberi perhatian ekonomi bagi para penderita, hingga mendorong kinerja sebuah lembaga kesejahteraan sosial (LKS) yang menangani penderita gangguan jiwa.
Tidak mudah. Hasilnya ada yang sembuh tapi malah jadi pengemis, juga ada yang kambuh lagi. Ada yang memang sakit permanen. Namun, yang utama sejatinya perhatian serius dan dukungan penuh dari keluarga si penderita.
“Tapi saya pastikan tidak ada yang dipasung (di Kalirejo). Akibatnya risiko sering pergi-pergi,” kata Lana.
(Kompas.com/Dni Julius Zebua)