Wabah Virus Corona
Sering Turunkan Masker ke Dagu Saat Makan? Ternyata ada Efek Buruk yang Terjadi, Begini Akibatnya
Beberapa orang juga masih terlihat menurunkan maskernya ke dagu atau leher, meskipun tidak sedang makan dan minum, hanya karena alasan kenyamanan.
TRIBUNMADURA.COM - Memakai masker saat keluar rumah merupakan kewajiban di tengah pandemi Covid-19.
Penggunaan masker tentu tak boleh sembarangan.
Sebab, jika salah dalam memakai, bukannya mencegah penularan malah menularkan virus corona ke diri sendiri.
Selama ini banyak yang salah dalam penggunaan masker.
Kerap kali banyak orang yang menggunakan masker diturunkan ke dagu.
Selain itu, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan malah makin menurun.
Baca juga: Calon Presiden Barcelona Sebut Lionel Messi Ditipu oleh Klubnya Sendiri, Juga Sebutkan Alasan Lain
Baca juga: Daun Telinga Kondektur Bus ini Putus Digigit Pengendara Motor, Pelaku Kesal Karena Hal Sepele
Baca juga: Simak ARTI MIMPI Suami Selingkuh, Banyak Pertanda Buruk yang Menyertai, Selingkuh dengan Siapa?
Bahkan, hingga data 27 November 2020 data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 59,32 persen.
Selain itu, banyak masyarakat masih menggunakannya dengan cara yang salah.
Salah satunya adalah kebiasaan menurunkan masker ke dagu atau bahkan ke leher.
Misalnya, ketika makan dan minum.
Beberapa orang juga masih terlihat menurunkan maskernya ke dagu atau leher, meskipun tidak sedang makan dan minum, hanya karena alasan kenyamanan.
Padahal, ada dampak kesehatan yang bisa kita alami jika sering menurunkan masker ke dagu atau leher ketika sedang beraktivitas di luar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pernah mengingatkan melalui sebuah video agar kita tidak menyentuh masker dengan tangan ketika sedang mengenakannya.
Di dalam video tersebut, CDC turut menyingung aturan lainnya yang masih sulit dipatuhi sebagian masyarakat, yakni: "jangan letakkan masker wajah di leher atau dahi".
Menurut pakar penyakit menular dan peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja, MD, ada beberapa alasan mengapa kebiasaan tersebut harus dihindari.