Populer di Indonesia, Aplikasi WhatsApp Ternyata Tak Laku di Negara Asalnya, Simak Alasannya

Aplikasi WhatsApp ternyata tidak banyak digunakan di Amerika Serikat, kampung halamannya.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AYU MUFIDAH KS
Aplikasi WhatsApp 

TRIBUNMADURA.COM - WhatsApp menjadi satu di antara sejumlah aplikasi komunikasi populer di Indonesia.

Hampir setiap pengguna ponsel pintar di Indonesia menggunakan WhatsApp untuk bertukar percakapan.

Namun, ternyata, WhatsApp yang berasal dari Negeri Paman Sam itu tidak populer di kampung halamannya sendiri, bahkan hingga sekarang.

Baca juga: Suami Tangkap Basah Istri Selingkuh dengan Berondong, Istri Sembunyi di Loteng Motel saat Digerebek

Baca juga: Ciri-Ciri Nomor WhatsApp Anda Diblokir Seseorang, Perhatikan Bila Pesan Menunjukan Centang Satu

Baca juga: Nomor WhatsApp Warga Jodipan Malang Disadap Bergiliran, Pelaku Minta Transfer Uang, Begini Modusnya

We Are Social dan Hootsuite pada 2020 melaporkan, WhatsApp hanya digunakan 19 persen pengguna internet di Amerika Serikat.

Persentase tersebut jauh dibanding Indonesia, di mana dari laporan yang sama, WhatsApp digunakan oleh 84 persen pengguna internet Tanah Air.

Lantas, mengapa demikian?

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa pengguna WhatsApp lebih sedikit dibanding aplikasi perpesanan berbasis internet lain, atau bahkan SMS.

Privasi

Berdasarkan survei Science & Engineering Indicators 2018, orang Amerika sangat mementingkan privasi. 

WhatsApp memiliki fitur bagi lokasi (share location) yang membuat beberapa orang AS tidak nyaman.

Selain itu, WhatsApp juga memiliki fitur status untuk melihat apakah orang sedang online atau tidak.

Ada pula fitur untu mengecek terakhir dilihat (last seen) dan status sedang mengetik (typing).

Kendati bisa diatur, sebagian orang mungkin saja merasa tidak nyaman.

Baca juga: Cara Mengecek Surat Kendaraan Asli atau Palsu saat Membeli Motor Bekas, Jangan Tertipu Penampilannya

Baca juga: VIRAL Uang Rp 1 Miliar Milik Nenek Rusak Dimakan Serangga, Hancur saat Disimpan Dalam Kaleng Susu

Telepon dan SMS tanpa batas

Beberapa operator seluler di Amerika mematok tarif tetap dan gratis telepon untuk beberapa menit.

Di sisi lain, WhatsApp menawarkan fitur telepon maupun video call "gratis" jika terhubung ke WiFi.

Namun jika tidak, maka pengguna akan dikenakan tarif data. Padahal harga paket data di Amerika tidak murah.

Alasan inilah yang membuat banyak warga negara Amerika kurang menyukai WhatsApp.

Berbeda dengan beberapa negara yang justru, biaya telepon dan SMS reguler yang lebih mahal dibanding paket data.

Tidak butuh

Kebanyakan ponsel pintar di AS sudah memiliki aplikasi perpesanan bawaan, baik platform iOS atau Android.

Misalnya saja, pengguna iOS sudah memiliki aplikasi iMessege.

Sehingga, mereka merasa tidak perlu untuk mengunduh aplikasi baru.

Terlebih, warga Negeri Paman Sam juga sangat berhati-hati dengan aplikasi baru.

Baca juga: Promo Indomaret Selasa 8 Desember 2020, Promo Tambah Rp1000 Dapat 2 hingga Diskon Sabun Mandi

Baca juga: Kisah Suami Korban Teman Makan Teman, Tertipu Istri saat Carikan Jodoh Rekan Kerja, Foto Jadi Bukti

Lebih tertarik aplikasi lain

Kendati demikian, beberapa orang Amerika juga tidak khawatir dengan aplikasi baru.

Namun, mereka lebih menyukai aplikasi perpesanan lain seperti Facebook Messenger atau Skype.

Facebook Messenger sudah terkoneksi dengan akun utama Facebook, sehingga mereka tidak perlu membuat akun baru.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Klik untuk baca: "Mengapa Orang Amerika Serikat Jarang Pakai WhatsApp?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved