Virus Corona di Ponorogo

Kasus Covid-19 di Ponorogo Meroket, Satu di Antara Tiga Dokter yang Isolasi Sudah Meninggal Dunia

Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo terus menanjak. Terbaru, seorang dokter asal Kabupaten Ponorogo yang meninggal setelah terpapar Covid-19.

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Kolase TribunNewsmaker- Shutterstock dan Freepik
Ilustrasi dokter terinfeksi virus corona atau Covid-19. 

TRIBUNMADUREA.COM, PONOROGO - Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo terus menanjak.

Terbaru, seorang dokter asal Kabupaten Ponorogo yang meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Jumat (11/12/2020).

Dokter Novita Rachmawati meninggal setelah dua hari sebelumnya, janinnya yang berusia 7 bulan juga meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rahayu Kusdarini mengatakan dr Novita sempat dirujuk di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga Surabaya sejak tanggal 5 Desember lalu.

Namun sudah 6 hari mendapatkan perawatan nyawanya tidak tertolong.

Baca juga: Mobil Sigap Desa Sumber Waru Pamekasan Terperosok ke Rumpun Bambu, Bermula dari Pohon Jati Tumbang

Baca juga: Pemkab Inginkan Penjualan Batik Tulis Pamekasan Meningkat, Promosi Gencar hingga Tingkat Nasional

Baca juga: 2 Bukti Audi Marissa Bantah Tudingan Hamil di Luar Nikah, Ancam Lapor Polisi: Gue Merasa Ini Fitnah

Baca juga: Daftar Penerima Banpres untuk UMKM Rp 2,4 Juta Desember 2020, Cek Hanya di Link eform.bri.co.id/bpum

Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Rahayu Kusdarini menyebutkan saat ini di Ponorogo ada 3 dokter yang terpapar Covid-19.

"Yang satu meninggal dunia, satu di rumah sakit, satu lagi isolasi mandiri," ucap Irin, sapaan akrab Rahayu Kusdarini.

Irin, sapaan akrabnya tidak bisa memastikan ketiga dokter tersebut tertular dimana.

"Kita tidak bisa memastikan, virus tidak kelihatan. Selain itu dokter itu kontak dengan banyak orang dimana saja, bisa saja dari pasien bisa saja dari temannya, atau dari keluarganya kita tidak tahu secara pasti," lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada para tenaga medis untuk selalu berusaha semaksimal mungkin menjaga protokol kesehatan terutama saat memberi pelayanan.

"Saya juga mengimbau kepada rekan-rekan medis untuk mengatur ritme kerjanya karena ketika terlalu lelah resiko penularan meningkat," lanjutnya.

Tak hanya itu, Irin juga meminta kepada masyarakat ketika mendatangi pelayanan kesehatan agar bisa menyampaikan riwayatnya secara jujur.

Baca juga: Pembobolan Kios di Pasar Srimangunan Terekam CCTV, Pelaku Sempat Buka Rolling Door & Angkat Etalase

Baca juga: Tidak Pakai Masker, Warga di Monumen Arek Lancor Pamekasan Diminta Menyanyikan Lagu Kebangsaan

Baca juga: KPU Kabupaten Malang Sebut Rekapitulasi Suara di Kecamatan Butuh Waktu Hingga 17 Desember 2020

Baca juga: Dokter di Kabupaten Ponorogo Positif Covid-19 Meninggal Bersama Janin 7 Bulan yang Dikandungnya

"Dengan kejujuran itu bisa membantu kami tenaga kesehatan untuk menjaga kesehatan juga," jelasnya.

"Saat sehat tentu kami bisa memberikan pelayanan dengan maksimal kepada masyarakat," pungkasnya.

Sementara itu, per Jumat (11/12/2020) terdapat 34 tambahan kasus baru Covid-19 dan pasien yang sembuh berjumlah 31 orang.

Dengan tambahan tersebut, total terdapat 883 kasus Covid-19 di Ponorogo.

Dari jumlah tersebut, 626 pasien diantaranya telah sembuh dan 28 pasien meninggal dunia.

Sedangkan pasien yang masih menjalani isolasi sebanyak 229 pasien.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved