Berita Pamekasan
Kisah Owner Batik KaDe Pamekasan Abdus Somad Rintis Usaha Batik, Bermula Ingin Bantu Pengrajin Desa
Batik KaDe Pamekasan bukan nama yang asing bagi penggemar Batik Pamekasan Madura.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Batik KaDe bukan nama asing bagi penggemar Batik Pamekasan.
Tidak sedikit penggemar Batik Pamekasan yang menggunakan produk dari Batik KaDe.
Owner Batik KaDe Pamekasan, Abdus Somad menceritakan kisah perjalanan hidupnya hingga namanya beken sebagai Pengusaha Batik sukses di Kabupaten Pamekasan, Madura.
Baca juga: Filosofi Nang Konang Buu Gebyar Batik Pamekasan 2020, Batik Tulis Pamekasan Punya Kekuatan Magis
Baca juga: Batik Tulis Pamekasan Buat Takjub Desainer asal Semarang Pinky Hendarto, Pinky: Di Luar Dugaan Saya
Baca juga: Pakai Batik KaDe Pamekasan, Putri Oktavia Arifin Dinobatkan Jadi Grand Winner Top Model Jawa Timur
Pria berusia 38 tahun ini mengaku merintis usaha di dunia jual beli batik sejak tahun 2013.
Awalnya, ia tergerak untuk memberdayakan pengrajin batik di Pamekasan karena ingin mengenalkan lingkungan desanya.
Mayoritas, banyak pengrajin yang menggantungkan hidupnya pada penghasilan jual beli batik.
"Keinginan saya waktu itu, hanya mau membantu pengrajin batik di desa saya dan juga ingin memberdayakan mereka supaya lebih sejahtera dalam pemenuhan kebutuhan ekonominya," kata Abdus Somad saat diwawancarai TribunMadura.com, Rabu (16/12/2020).
Semakin hari berfokus di bidang jual beli batik, nama Abdus Somad semakin dikenal di kalangan masyarakat Pamekasan.
Berbagai ajang pameran pernah ia ikuti, mulai dari mengikuti pameran batik melalui Kementerian yang diadakan oleh NU dalam rangka Muktamar NU di Jombang.
Dalam dunia batik, pria yang akrab disapa Kak Dus ini mengaku bukan hanya sebagai penjual, melainkan juga pelaku dan pemerhati batik.

Baca juga: 2000 Keluarga di Trenggalek Bakal Dibayar Mulai Tahun Depan, Simak Besar Nominal dan Syaratnya
Baca juga: HOAKS Pesan Berantai Sebut Kota Malang Zona Hitam Covid-19, Polisi Sebut Penyebar Bukan Warga Malang
"Di kampung saya itu semua pengrajin batik, termasuk mertua saya sendiri adalah seorang pembatik," ujarnya.
Dahulu, sebelum mencetuskan nama Batik KaDe, Kak Dus merintis usaha batik melalui brand produk Zakia Batik.
Kala itu, ia berkerja sama dengan BM Institute.
Nama Zakia Batik ini, dinisbahkan dari nama anak perempuannya.