Gus Yaqut Jadi Menteri Agama, Sekretaris PWNU Jatim Pandang Gus Yaqut Bisa Bangun Komunikasi
Presiden Jokowi menunjuk Yaqut Cholil Qoumas menjadi Menteri Agama. Menurut Sekretaris PWNU Jatim, Gus Yaqut dipandang bisa membangun komunikasi
Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Aqwamit Torik
Yaqut mengatakan, tugas barunya ini merupakan amanah yang diberikan Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Yaqut pun mengaku sudah bertekad untuk mewakafkan seluruh hidup dan apa yang ia miliki untuk bangsa dan negara.
"Melalui Kementerian Agama saya akan melakukan apa yang paling baik untuk bangsa dan negara ini," ujarnya.
Setelah nantinya resmi menjadi Menteri Agama, kata Yaqut, yang pertama kali akan ia lakukan adalah menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi.
Artinya, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah, merebut kekuasaan, atau untuk tujuan-tujuan yang lain.
"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.
Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah.
Menurut dia, lantaran mayoritas masyarakat Indonesia pemeluk Islam, maka negara akan damai dan tentram jika sesama Muslim memiliki ukhuwah atau persatuan.
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama warga bangsa.
Menurut dia, kemerdekaan Indonesia tercapai bukan hanya karena peran masyarakat Islam.
Akan tetapi, peran bersama kaum Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu dan semua agama dalam melakukan pergolakan demi mencapai kemerdekaan.
Oleh karenanya, tidak ada satu kelompok atau satu agama pun yang berhak mengklaim kepemilikan tunggal negara ini.
Yaqut juga ingin meningkatkan ukhuwah basyariah atau persatuan sesama umat manusia.
Mengutip sahabat Nabi, Yaqut menyebut bahwa jika antara satu orang dengan yang lain tidak bersaudara dalam iman, maka persaudaraan harus dilakukan dalam aspek kemanusiaan.
Selain itu, Yaqut berjanji untuk meningkatkan pendidikan seluruh agama, termasuk mendorong kemandirian pondok pesantren.