Virus Corona di Surabaya
Dampak Lonjakan Kasus Covid-19 di Surabaya, Banyak Ruang Isolasi dan ICU Rumah Sakit Rujukan Penuh
Dampak lonjakan kasus Covid-19, rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur mengalami overload dan bed rawatnya terisi penuh. Simak selengkapnya!
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pertambahan kasus warga Jatim yang positif terpapar Covid-19 masih terus meningkat.
Dampaknya, banyak rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur yang mengalami overload dan bed rawatnya terisi penuh.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Tim Ahli Gugus Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril Al Faraby pada TribunMadura.com, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Siswa Paud, TK, SD dan SMP di Pamekasan Wajib Lakukan Pembelajaran Dari Rumah Selama 13 Hari
Baca juga: Kapolres Sumenep Pimpin Sosialisasi Dipa RKA-K/L T.A 2021
Baca juga: Viral Video Uang Rp 15 Juta Ludes Dimakan Rayap, 3 Tahun Disimpan di Bawah Kasur, Simak Ceritanya!
Baca juga: Haru! Gisel Minta Maaf, Akui Menyesal Rekam Video Syur Saat Masih Sah Jadi Istri Gading Marten
Ia mengatakan bahwa okupansi ICU maupun ruang isolasi di Jawa Timur yang sudah seratus persen.
Bahkan yang terbanyak penuh adalah di Kota Surabaya.
Seperti di RS Adi Husada Undaan Surabaya, di mana okupansi bed ICU nya sudah seratus persen.
Begitu juga dengan RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya, RSI Jemursari Surabaya, RS Siloam Surabaya, RS Mitra Keluarga Kenjeran, RS Premier Surabaya, RS Husada Utama Surabaya, RSUD Soewandi, dan RS Umum Royal Surabaya.
Tidak hanya itu, kondisi ruang isolasi yang penuh juga terjadi di RS Islam Surabaya, RS Siloam Surabaya, RSUD Soewandi. Overload ini membutuhkan penanganan yang serius guna menyediakan tempat rawat yang cukup bagi padien Covid-19.
"Itu data untuk RS yang penuh baik ruang ICU maupun isolasinya di Jatim, mayoritas di Surabaya memang yang penuh. Fenomenanya memang beban rumah tidak merata di semua kota kabupaten di Jatim," kata Jibril.
Sedangkan bed occupancy rate di Jatim untuk rumah sakit rujukan covid-19 adalah 70 persen untuk ruang ICU, dan bed occupancy rate (BOR) untuk ruang isolasi di Jatim adalah 80 persen.
Dikatakan Jibril bahwa ketertiban masyarakat pada protokol kesehatan menjadi kunci dari pengendalian pertambahan kasus baru covid-19. Masyarakatnya tidak boleh lengah sedikitpun dalam bermasker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun.
Oleh sebab itu, sejumlah langkah coba diupayakab oleh Pemprov Jawa Timur. Seperti kemarin, salah satu yang dilakukan adalah penambahan bed isolasi di Asrama Haji yang diinisasi oleh Forkopimda Jatim bersama Pemkot Surabaya.
Dalam wawancara tersebut Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana sempat meminta agar Pemprov Jatim menambah sarana rumah sakit darurat lagi di Surabaya.
"Agar ada relaksasi. Kita juga ingin Provinsi tambah RS darurat, karena dari seratus persen pasien covid-19 Jatim itu 50 persen luar Surabaya," pungkas Whisnu.
Baca juga: RSUD Dr Harjono Ponorogo Tutup Sementara Layanan UGD Setelah Satu Tenaga Kesehatan Positif Covid-19
Baca juga: Harga Cabai Tembus Rp 70.000 Per Kilogram, Ini Kata Pedagang Cabai di Pasar Anom Baru Sumenep
Baca juga: Promo Alfamart Kamis 7 Januari 2021, Promo Beli 1 Gratis 1, Kebutuhan Dapur dan Diskon Beras Premium
Baca juga: Soal Vaksin Covid-19, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu: Pengamanan Selama 24 Jam Penuh
TribunMadura.com
Plt Wali Kota Surabaya
Whisnu Sakti Buana
Surabaya
rumah sakit rujukan
rumah sakit rujukan Covid-19
Covid-19
Jawa Timur
RSI Jemursari
RS Siloam Surabaya
RS Mitra Keluarga
RS Premier Surabaya
RS Husada Utama
RS Umum Royal Surabaya
Pemkot Surabaya Butuh Bantuan! Masyarakat Boleh Memberikan Donasi di Posko Surabaya Peduli Bencana |
![]() |
---|
Warga Surabaya yang Hasil Swab Antigen Positif Langsung Jalani Isolasi Mandiri Tanpa Tunggu Swab PCR |
![]() |
---|
Tinjau Vaksinasi Pesantren, Gubernur Khofifah Harap Jawa Timur Capai Herd Immunity pada Agustus 2021 |
![]() |
---|
RS Lapangan Tembak Surabaya Mulai Beroperasi, Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Ketentuan Berikut |
![]() |
---|
Penambahan Kasus Covid-19 dan Ketersediaan Tenaga Dokter Diibaratkan seperti Membersihkan Atap Bocor |
![]() |
---|