Berita Terpopuler
BERITA MADURA TERPOPULER: Sumur Bor PDAM Sampang Diprotes Warga - Insiden Mobil Bergoyang di Pasar
Berita Madura terpopuler hari ini dibuka dengan aksi protes warga terhadap pengeboran sumur di Sampang.
Sebaliknya, ia meminta PDAM Trunojoyo Sampang menghentikan program itu jika dinilai kurang baik.
"Informasi yang kami himpun adalah dampak terhadap sumur di sekitar pengeboran yang mengalami penurunan," kata dia, Jumat (22/1/2021).
"Kalau ini memang berdampak kurang baik ya sudah jangan diteruskan," ujarnya.
Dengan adanya program itu, ia menilai terdapat dua sisi, di mana di satu sisi akan membantu kebutuhan dan pelayanan air minum.
Sedangkan, di sisi lain akan berdampak pada kenyamanan masyarakat setempat yang sebelumnya nyaman dengan keadaan sumurnya masing-masing.
Sehingga, Agus Husnul Yakin berharap ada solusi kongkrit dari semua pemangku kebijakan agar tidak ada yang dirugikan.
"Agar tidak ada yang dirugikan atas program sumur bor ini harus ada solusi" tegasnya.
Sementara, Dirut PDAM Trunojoyo Sampang Dani Darmawan menyampaikan, jika sebelumnya pihaknya sudah melakukan upaya dengan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya.
Namun, pihaknya tidak akan berhenti disini karena persoalan tersebut merupakan tanggungjawabnya untuk mencari jalan keluar.
"Lokasi itu sangat berpotensi, kami berharap bisa dilanjutkan dan mudah-mudahan ada solusi dan titik temu," pungkasnya.
2. Keluarga Penerima Manfaat di Pamekasan Boleh Sobek Stiker Pra Sejahtera, Asalkan Tidak Menerima PKH
Keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pamekasan, Madura diperbolehkan menyobek stiker atau labelisasi yang bertuliskan 'Keluarga Pra Sejahtera' yang sudah tertempel di rumah masing-masing KPM.
Syaratnya, asal sudah tidak lagi menjadi penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima bantuan sosial sembako.
Koordinator Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Pamekasan, Hanafi mengatakan, KPM yang sudah tidak lagi menerima PKH dan bansos sembako, diperbolehkan menyobek stiker yang bertuliskan 'Keluarga Pra Sejahtera' yang sudah terlanjur ditempel oleh Pemkab Pamekasan.
Ia mengaku tidak mungkin melarang dan menghalangi bila KPM ingin menyobek stiker tersebut, karena memang ada sebagian KPM di Kabupaten Pamekasan yang sudah tidak lagi menerima bantuan PKH dan bansos sembako.