Dijuluki Gila, Dokter Minumi Pasien Covid-19 Obat 'Mematikan' hingga Tewas, Demi Kosongkan Ranjang
"Dia membunuh pasien untuk mengosongkan tempat tidur." dikutip TribunMadura.com dari TribunMedan, Jumat (29/1/2021).
Penulis: Ani Susanti | Editor: Pipin Tri Anjani
"Dia membunuh pasien untuk mengosongkan tempat tidur." dikutip TribunMadura.com dari TribunMedan, Jumat (29/1/2021).
Hakim investigasi Angela Corvi menulis dalam surat perintah penangkapan, Dr Mosca.

Peristiwa dokter bunuh pasien Covid-19 juga pernah terkuak di Jerman.
Seorang dokter senior di kota barat Essen, Jerman dituduh melakukan pembunuhan tehadap 2 pasien virus Corona tingkat akut dengan suntikan mematikan, dan penyelidikan sedang dilakukan polisi setempat.
Menurut laporan yang dilansir Reuters pada Jumat (20/11/2020), tersangka dokter berusia 44 tahun yang belum diungkap namanya, bekerja di Rumah Sakit Universitas di Essen sejak Februari.
Ia diduga telah membunuh 2 pasien pria berusia 47 tahun dan 50 tahun, yang berada dalam perawatan intensif dengan kasus penyakit virus Corona yang sangat parah, kata polisi Essen pada hari Jumat.
Baca juga: BUKTI Kejamnya Pandemi, Dokter Bunuh Pasien Covid-19 Demi Jatah Ranjang Isolasi, Cara Busuk Terkuak
Pihak berwenang mengatakan dokter pria yang ditangkap pada Rabu (18/11/2020), telah mengaku melakukan salah satu pembunuhan.
Ia mengatakan ingin pasien dan keluarganya tidak lebih menderita.
Media Harian Bild melaporkan bahwa dokter telah memberi tahu keluarga pasien sebelum membunuh korbannya dengan suntikan mematikan.
Pasien yang sakit dapat meminta bantuan untuk mengakhiri hidup mereka di Jerman berdasarkan putusan pengadilan yang dikeluarkan tahun lalu, tetapi tidak jelas apakah ini terjadi dalam kasus dokter ini, dikutip TribunMadura.com dari Kompas.com.
Baca juga: Waspadai 15 Gejala Virus Corona Selain Batuk dan Demam, Termasuk Suara Serak
Semua bentuk bantuan untuk mengakhiri hidup sangat sensitif di Jerman karena warisan Holocaust, meski itu bisa dilakukan.
Bantuan semacam itu mengingatkan pada rezim Nazi yang membunuh 6 juta orang Yahudi dan melakukan eksperimen yang tidak manusiawi pada beberapa dari mereka.
Rumah sakit Essen mengatakan dokter itu telah diskors, dan membantu polisi dengan memberikan informasi yang dibutuhkan.
Wilayah industri barat, di mana rumah sakit Essen berada adalah wilayah yang sedang mengalami salah satu wabah pandemi virus Corona paling parah di Jerman.
Baca juga: Inilah Golongan Warga Sipil yang Berhak Dapat Vaksin Covid-19 dan Belum Bisa Divaksinasi Corona
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Ponorogo Mencapai 77,6 Persen, 1.504 Pasien Covid-19 Sembuh
(TribunMadura.com/Ani Susanti - TribunMedan/Sally Siahaan - Kompas.com/Shintaloka Pradita Sicca)