Berita Pamekasan
Kisah Ayu Dian Saputri, Siswi Pamekasan Tabah Mengurus Nenek yang Buta, Ditinggal Ibunya Sejak Bayi
Gadis yang tinggal di Dusun Kalijati, Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura ini tinggal di rumah berukuran sekitar 5x7 meter.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Elma Gloria Stevani
Hingga saat ini, Ibunya belum pernah menengoknya di rumah tempat ia tinggal.
Kemudian, Ayahnya meninggal dunia saat Ayu Dian Saputri berusia 16 bulan.
Sewaktu itu, Ayahnya wafat karena mengidap penyakit liver.
"Aku tidak tahu seperti apa wajah Bapak dan Ibuku. Semerdu apa suara mereka saya juga tidak tahu," kata Ayu dengan suara polos bercerita kepada TribunMadura.com, Jumat (5/2/2021).
Ayu Dian Saputri terkadang merasa iri dengan anak seusianya ketika melihat disuapi nasi oleh Ibu mereka.
Ia ingin merasakan hal yang sama, yaitu mendapatkan kasih sayang Ibunya.
Bahkan, Ayu Dian Saputri mengaku ingin merasakan bagaimana rasanya dimandikan, disuapi, dipakaikan baju, dan diajak beli mainan ke pasar oleh Ibunya.
Namun kata dia, hal itu tidak mungkin bisa ia rasakan.
Sebab, dalam kesehariannya, ia harus menemani neneknya yang buta sembari mengurus ternak ayam warisan peninggalan mendiang Ayahnya.
Sisa ternak ayam itu, kadang menjadi penolong bagi Ayu Dian Saputri dan neneknya untuk dijual.
Lalu, hasil uangnya dibelikan kebutuhan pokok untuk menunjang keperluan sehari-harinya.
Sejak sekolah, Ayu Dian Saputri tidak pernah merasakan uang jajan.
Kecuali, saat tante, sepupu, dan tetangganya memberinya uang, baru ia bisa jajan di sekolah.
"Sejak bayi aku sudah tinggal sama Nenek. Ibuku katanya kabur entah kemana. Bapak sudah meninggal sejak aku bayi. Ya aku tidak tahu wajah mereka," ceritanya.
Dalam setiap harinya, Ayu Dian Saputri sering makan sepiring berdua sama neneknya.