Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Soal Dugaan Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, KNKT: Satu Mesin Mati, Pesawat Masih Bisa Terbang
Terkuak dugaan penyebab Sriwijaya Air SJ 182 jatuh. KNKT menemukan anomali pada tuas tenaga mesin otomatis (authrottle) pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Namun, ia kembali menegaskan, bahwa pihaknya masih mencari jawaban terkait mengapa pesawat mengalami roll.
"Autothrottle bukan suatu komponen yang signifikan, yang mandatory, sehingga diizinkan rusak untuk 10 hari," katanya.
"Mengapa tidak te-recover, kenapa pesawatnya menjadi roll, ini yang kita juga belum tahu," lanjutnya.
Karena itu ia berharap cockpit voice recorder (CVR) segera ditemukan agar diketahui percakapan pilot saat insiden terjadi.
"Mudah-mudahan kita bisa tahu jawabannya kalau CVR ditemukan," tandas dia.
• Detik-detik Toko Sembako di Desa Essang Kabupaten Sumenep Terbakar, Pemilik Toko Alami Luka Bakar
• BREAKING NEWS - Toko Sembako di Desa Essang Kabupaten Sumenep Ludes Terbakar
• Kasus Mobil Goyang dan Perselingkuhan, Oknum ASN di Sampang Masih Bekerja dan Bakal Diberi Sanksi
• PSSI Belum Kantongi Izin Polri, Pelatih Madura United Berharap Faktor-faktor Ini Jadi Pertimbangan
CVR Diduga Tertimbun Lumpur

CVR Sriwijaya Air SJ-182 diduga tertimbun lumpur di dasar laut,
Hal ini disampaikan KNKT dalam gelar pers saat merilis laporan awal hasil investigasi Sriwijaya Air SJ-182.
Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo, mengatakan pihaknya telah menandai posisi koordinat yang diduga menjadi lokasi CVR.
Tanda tersebut berupa garis di bawah laut sebanyak lima kotak.
"Posisi koordinat CVR sudah kami tengarai, mengacu pada ditemukannya FDR juga elektronik modul atau casing dari CVR dan FDR," ungkap Nurcahyo, dilansir Tribunnews.
"Kami sudah membuat garis di bawah laut, sebanyak lima kotak."
"Dugaan kami CVR tertimbun lumpur, penyelam akan menggali wilayah yang telah dikotakkan," imbuh dia
Nurcahyo menambahkan pihaknya telak menggunakan alat peniup lumpur untuk memudahkan proses pencarian CVR.
Ia pun berharap semoga CVR segera ditemukan agar bisa diketahui percakapan antara pilot dan kopilot di dalam kokpit.