Demo Mahasiswa UMM

Tuntutan Pemotongan SPP 50 Persen Ditolak, Kampus UMM Potong Uang SPP Mahasiswa Rp 500 Ribu

Tuntutan mahasiswa agar kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memotong uang SPP tidak bisa dilakukan.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/Sylvianita Widyawati
Demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (16/2/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Sebanyak 250 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bergabung di Aliansi Mahasiswa Bergerak (Mager) akhirnya bisa masuk dalam kampus, Selasa (16/2/2021).

Sebelumnya, mereka terhadang palang pintu yang dijaga satpam kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Massa lantas bergerak dan berorasi di sekitar perpustakaan dan ke gedung rektorat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Baca juga: BREAKING NEWS - Kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Didemo Mahasiswanya

Baca juga: Istri Digoda Pria Lain, Suami Ngamuk Tebas Korban hingga Hidung Hampir Terpisah dengan Bagian Mulut

Baca juga: Aksi Warga Satu Desa di Tuban Beli Ratusan Mobil Baru Picu Kekhawatiran, Buat untuk Usaha Sedikit

"Tuntutan kami adalah ada pemotongan SPP 50 persen selama pandemi," kata Ilham Abdun Nasir, Korlap aksi pada suryamalang.com ( grup TribunMadura.com ), di sela aksi. 

"Serta menuntut agar tidak ada kenaikkan SPP lima persen setiap tahunnya," jelas dia.

Total ada sembilan tuntutan yang disuarakan dan diaminkan/disetujui oleh rektorat.

Dikatakan Ilham, apa yang dilakukan mahasiswa ini sebagai respons atas audiensi dengan rektorat pada Senin (15/2/2021).

Ia menjelaskan, pemotongan SPP hanya sebesar Rp 500.000 per semester.

Namun hanya untuk mahasiswa baru angkatan 2020.

Sedangkan pada mahasiswa lama tidak ada atau tidak merata.

Aksi demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (16/2/2021). 
Aksi demo mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (16/2/2021).  (TRIBUNMADURA.COM/Sylvianita Widyawati)

Baca juga: Stasiun Kediri Belum Bisa Layani Tes GeNose, Penumpang Kereta Api Wajib Kantongi Hasil Rapid Test

Baca juga: Kuli Bangunan Serang Majikan Wanita secara Brutal, Lalu Langsung Bawa Kabur Barang Berharga Korban

Menurutnya, potongan Rp 500.000 dianggap sebagai pengembalian uang untuk fasilitas kampus yang tidak dipakai mahasiswa.

Menurut data jumlah keluarga mahasiswa UMM yang terdampak ekonomi karena Covid yang keberatan membayar SPP sebanyak 4151 yang diambil dari 93 persen jumlah mahasiswa.

Sementara itu, Rektor UMM, Dr Fauzan MPd menyatakan, kebijakan pemotongan SPP 50 persen tidak bisa dilakukan.

"Tapi kami punya kebijakan untuk mahasiswa memberikan potongan Rp 500.000 per semester," kata Fauzan.

Jika mahasiswa tidak sanggup membayar SPP, maka bisa mengajukan permohonan.

"Memang tidak ada regulasinya. Tapi lazimnya seperti itu," kata dia. Informasinya sudah ada 30 persen mahasiswa yang mengajukan permohonan.

Baca juga: Hari Kedua Pencarian 3 Korban KM Berhasil II Tenggelam di Sumenep, KN SAR Antasena Turut Diterjunkan

Menurut Fauzan, memang tidak ada regulasi khusus tentang hal itu.

Tapi mahasiswa bisa mengajukan permohonan.

Dikatakan Fauzan, potongan SPP Rp 500.000 per semester itu tertinggi yang dilakukan perguruan tinggi.

"Apa ada perguruan tinggi yang memberikan potongan SPP 50 persen? Gak ada," jawab Fauzan. Sylvianita Widyawati

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved