Pemicu Kanker Otak Selain Genetik ada Gaya Hidup, Simak Penjelasan Dokter Ahli, Radiasi Termasuk
Sebaiknya hindari faktor penyebab kanker otak, selain genetik faktor gaya hidup juga sangat berpengaruh memicu kanker otak.
TRIBUNMADURA.COM - Sebaiknya hindari faktor penyebab kanker otak, selain genetik faktor gaya hidup juga sangat berpengaruh memicu kanker otak.
Dokter memberikan contoh penyebab kanker otak yang bisa menyerang manusia.
Selain gaya hidup, paparan radiasi dari gadget juga jadi salah satu sebab pemicu kanker otak.
Meski begitu, penyebab pasti kanker otak masih belum ditentukan.
Namun tak ada salahnya untuk melakukan pencegahan.
Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Jumat 19 Februari 2021, Capricorn Mengabaikan Pasangan, Scorpio Banyak Menuntut
Baca juga: CARA Mudah Memindahkan Chat WhatsApp ke Telegram untuk Android dan iOS, Ikuti Langkah Berikut
Baca juga: CARA Mudah Mengirim Pesan WhatsApp ke Nomor yang Belum Disimpan, Ikuti Langkah-langkah Berikut
Dokter Spesialis Neurologi dari RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, dr. Chairunissa, Sp.N mengatakan ada sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab seseorang terkena kanker otak.
Selain paparan radiasi dari gadget yang merupakan bagian dari gaya hidup (life style), faktor lainnya yang diduga bisa memicu adalah faktor genetik.
"Tidak hanya masalah radiasi dari handphone, diduga tentunya yang pertama adalah genetik, kemudian lifestyle atau gaya hidup," ujar dr Chairunissa, dalam talkshow melalui Instagram bertajuk 'Sakit Kepala Akibat Penyakit Kanker Otak', Kamis (18/2/2021).
Kendati menduga ada sejumlah faktor yang memicu munculnya kanker otak, ia mengakui bahwa hingga saat ini belum diketahui secara pasti terkait penyebab seseorang bisa menderita penyakit ini.
"Jadi sebenarnya teori dari penyebab kanker otak sampai sekarang belum ada yang memastikan apa penyebab tepatnya," kata dr Chairunissa.
Faktor genetik dianggap mampu meningkatkan risiko seseorang terkena kanker otak.
Jika seseorang tersebut memiliki keluarga yang punya riwayat pernah menderita kanker, maka ia berpotensi mengalami penyakit yang sama.
Sementara untuk orang yang terpapar radiasi dengan dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker.
Ada pula yang menyebut faktor gaya hidup seperti memiliki kebiasaan merokok dapat berdampak pula pada peningkatan risiko kanker otak.
Karena kandungan bahan kimia dalam rokok dianggap bisa merusak sel-sel tubuh.
Perlu diketahui, kanker otak muncul karena adanya pertumbuhan sel tidak normal (tumor) yang bersifat ganas pada otak.
Sel kanker ini dapat menguasai darah dan nutrisi dari sel sehat yang ada dalam tubuh.
Kanker otak ini ada yang berasal dari sel otak sendiri, atau disebut sebagai kanker otak primer.
Ada pula kanker otak sekunder atau sel kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya yang menyebar (metastasis) hingga ke otak.
8 tanda gejala kanker
Kanker masih menjadi satu di antara penyebab utama kematian dini.
Penyakit kanker ini memang sering sekali berkembang tanpa adanya peringatan.
Maka dari itu, banyak penderita kanker yang telah terdiagnosis setelah mencapai stadium akhir sehingga sulit diatasi.
Baca juga: Inilah Gejala Terserang Covid-19, Segera Cari Pertolongan Medis Darurat Jika Alami Hal Berikut
Baca juga: 5 Manfaat Daun Binahong untuk Tubuh Manusia, Bisa Jaga Kesehatan Paru-Paru, Simak Cara Mengolahnya
Namun, tanda awal terjadinya kanker sebenarnya bisa diprediksi jika kita lebih peka dengan kondisi tubuh.
Semakin dini tanda-tanda tersebut terdeteksi, maka semakin besar peluang sembuh dari penyakit ini.
Melansir data Healthline, berikut jenis kanker yang paling umum terjadi:
- kanker kandung kemih
- kanker payudara
- kanker usus besar dan dubur
- kanker endometrium
- kanker ginjal leukemia
- kanker hati
- kanker paru-paru
- melanoma
- limfoma non-Hodgkin
- kanker pankreas
- kanker prostat
- kanker tiroid.
Gejala awal kanker
Untuk mendukung penyembuhan, kita perlu melakukan deteksi dini gejala kanker.
Berikut gejala awal yang biasa dialami pasien kanker:
1. Berat badan turun
Ketika sel-sel kanker menyerang sel-sel sehat, tubuh dapat merespons dengan menurunkan berat badan.
Menurut American Cancer Society (ACS), banyak orang mengalami penurunan berta badan tak terduga sebelum diagnosis kanker.
Penurunan berat badan tanpa sebab juga bisa disebabkan oleh beberapa penyakit lain, seperti hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif).
Namun pada pasien kanker, penurunan berat badan ini bisa terjadi secara tiba-tiba.
Biasanya, hal ini terjadi pada penderita kanker kerongkongan, paru-paru, pankreas, dan perut.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Asam Lambung, Ketahui Penyebab dan Pantangan Makanan Bagi Penderitanya
2. Demam
Demam merupakan respons tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
Orang yang menderita kanker akan sering mengalami demam.
Kondisi ini biasanya merupakan pertanda bahwa kanker telah menyebar atau sedang dalam stadium lanjut.
Demam biasanya menjadi pertanda awal penyakit kanker darah, seperti leukemia atau limfoma.
3. Pendarahan
Beberapa jenis kanker juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak biasa.
Misalnya, kanker usus besar atau dubur dapat menyebabkan keluarnya darah saat buang air besar.
Sementara itu, keluarnya darah saat buang air kecil bisa jadi pertanda gejala kanker prostat atau kandung kemih.
Jika hal itu terjadi, kita harus segera berkonsultasi negan dokter untuk mengetahui penyebab pasti.
4. Rasa sakit dan kelelahan
Kelelahan kronis juga bisa menjadi pertanda awal adanya kanker.
Kelelahan ini bisa terjadi meski kita sudah istirahat atau tidur yang cukup.
Biasanya, kondisi ini terjadi pada pasien leukimia.
Rasa sakit pada pendertia kanker juga bisa terjadi saat sel kanker telah menyebar atau bermetastasis, dapat menyebabkan rasa sakit.
Misalnya, sakit di area punggung bisa menjadi indikasi adanya kanker usus besar, prostat, ovarium, dan dubur.
5. Batuk persisten
Batuk merupakan cara alami untuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkan oleh tubuh.
Namun, batuk bisa menjadi pertanda adanya kanker paru-paru.
Seiring waktu, kondisi ini juga bisa menyebabkan batuk darah.
Batuk yang terjadi secara terus-menerus juga bisa menjadi gejala kanker tiroid.
6. Perubahan kulit
Perubahan kulit paling bisa menjadi tanda awal kanker kulit, seperti tahi lalat yang berubah bentuk atau posisi.
Perubahan kulit tertentu juga dapat menunjukkan bentuk kanker lainnya.
Misalnya, bintik-bintik putih di mulut dapat mengindikasikan kanker mulut.
Benjolan atau benjolan di bawah kulit juga bisa menjadi tanda kanker payudara.
Kanker juga bisa menyebabkan berbagai perubahan kulit seperti berikut:
- peningkatan pertumbuhan rambut
- hiperpigmentasi atau bintik-bintik gelap
- penyakit kuning
- kemerahan.
Perubahan kulit akibat kanker kulit juga bisa berupa munculnya luka yang sulit sembuh atau kembali muncul.
7. Perubahan pencernaan
Kanker tertentu dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kesulitan menelan, perubahan nafsu makan, atau rasa sakit setelah makan.
Gangguan pencernaan juga bisa menjadi tanda awal kanker perut.
Kanker juga dapat menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan, mual, muntah, dan kembung.
Kesulitan menelan bisa menjadi gejala awal kanker kepala, leher, serta kanker kerongkongan.
Selain itu, penderita kanker ovarium juga dapat mengalami kembung.
Pasien kanker otak juga kerap mengalami mual dan muntah.
8. Berkeringat di malam hari
Munculnya keringat berlebih di malam hari juga bisa menjadi gejala awal kanker.
Biasanya, gejala ini terkait dengan tahap awal beberapa jenis kanker, mulai dari leukemia, limfoma hingga kanker hati.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "8 Tanda Awal Kanker yang Harus Diwaspadai"