Berita Pamekasan
Tempat PSK di Pamekasan Kena Razia Satpol PP, 1 Wanita Kedapatan Mangkal di Warung Remang-Remang
PSK berpakaian seksi diamankan petugas Satpol PP Pamekasan di warung kopi remang-remang sisi timur Pasar 17 Agustus.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Setiba di Kantor Satpol PP Pamekasan, Ainur mengaku langsung melakukan interogasi terhadap perempuan tersebut.
Saat ditanya kemana KTPnya, perempuan tersebut mengaku hilang terseret banjir pada Januari 2021 lalu berserta berkas KKnya yang juga ikut terhanyut.
Menurut pengakuan perempuan tersebut, ia sudah mengurus KTP dan KKnya yang hilang ke kelurahan setempat, namun hingga kini, tak kunjung selesai.
"Saya bilang ke perempuan ini agar segera mengurus KTP dan KKnya yang hilang itu, supaya tidak terjadi suatu penilaian yang buruk dari masyarakat terhadap pribadinya kalau tidak punya kartu identitas," saran Ainur.
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pamekasan Tembus Rp 125.000 Perkilo, 1 Bungkus Isi 5 Buah Cabai Dihargai Rp2000
Baca juga: Penguburan Puluhan Bangkai Ikan Paus di Pesisir Bangkalan Rampung, Ada 6 Lubang yang Digunakan
Kata Ainur, perempuan ini mengaku berasal dari Lamongan.
Namun, yang bersangkutan sudah belasan tahun tinggal di Pamekasan dan ngekos di area Jalan Sersan Mesrul.
Kesehariannya, perempuan itu mengaku bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Alasan dia kenapa ada di warung remang-remang itu malam hari, karena mau nagih uang arisan ke si penjual kopi," beber Ainur
Menurut Ainur, saat perempuan tersebut diamankan, memang hanya berdua saja dengan si penjual kopi.
Sedangkan, segelas kopi yang dipesan oleh perempuan ini masih tampak hangat dan belum diseruput.
"Orang ini bilangnya hanya sebentar di warung kopi itu. Waktu baru mau duduk, katanya langsung ada petugas patroli Satpol PP yang datang tiba-tiba dan langsung diamankan," ucap Ainur.
Penilaian Ainur saat melakukan interogasi terhadap perempuan ini, pakaiannya perempuan tersebut terlihat agak seksi dan sedikit ketat, serta bergincu merona.
Ia mengaku, sudah memberikan peringatan terhadap perempuan tersebut agar tidak duduk-duduk di warung kopi remang-remang itu melebih jam malam.
"Karena khawatir penilaian masyarakat setempat mengenai tempat itu sudah negatif," tutupnya.