Puasa Senin-Kamis di Bulan Rajab Februari 2021 Bolehkah? Begini Hukumnya Menurut Ustaz Adi Hidayat

Menjalankan ibadah puasa sunnah Senin-Kamis memiliki banyak keutamaan, terlebih jika dilakukan di bulan Rajab pada Februari 2021 ini.

Editor: Elma Gloria Stevani
freepik.com
Ilustrasi - Puasa Senin Kamis di Bulan Rajab 

Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM - Menjalankan ibadah puasa sunnah Senin-Kamis memiliki banyak keutamaan, terlebih jika dilakukan di bulan Rajab pada Februari 2021 ini. Tak hanya membuat jasmani dan rohani sehat saja.

Puasa Senin-Kamis akan menambah catatan amal ibadah semakin baik. Apalagi di lakukan saat bulan haram, diantaranya bulan Rajab.

Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan berpuasa dalam bulan - bulan haram itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Senin 22 Februari 2021, Taurus Memperhatikan Kekasih, Pisces Kendalikan Emosi

Baca juga: Ramalan Zodiak Senin 22 Februari 2021, Libra Tegang, Sentimentalisme Cancer Halangi Jalan Kesuksesan

Baca juga: Jadi Viral, Warga Kampung Miliarder Sumurgeneng di Tuban Ramai Diserbu Sales Luar Kota

Baca juga: Satlantas Polres Sampang Petakan Lokasi Rawan Balapan Liar Remaja, Termasuk Jalan Raya Desa Panggung

Perlu diketahui, Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan.

Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.

Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunnah yang memiliki banyak kemuliaan.

Satu di antaranya adalah karena merupakan amalan sunnah yang disukai Rasulullah SAW.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam juga menyampaikan alasan beliau berpuasa di kedua hari ini melalui hadis berikut,

“Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.”(HR. At Tirmidzi dan lainnya).

Namun, bagaimana jika puasa Senin Kamis dijalankan saat bulan Rajab atau menjelang bulan Ramadgan, bolehkah ?

Bulan Rajab menjadi salah satu bulan hurum, selain bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Dimuliakannya bulan Rajab ini sebagaimana dikatakan Allah dalam Surah At-Taubah ayat 36

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya, sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 36)

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan, di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan berturut-turut; Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab, yang terdapat di antara bulan Jumada Akhirah dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebagai bagian dari bulan haram, pada bulan Rajab ini umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah karena pahalanya akan berlipat ganda.

Sebaliknya, bagi mereka yang berbuat dosa pada bulan Rajab, maka dosa yang didapat juga akan lebih besar.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Ibnu ’Abbas, ”Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Hukum puasa di bulan Rajab

Dalam YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika tidak ada puasa khusus yang dilakuan dibulan Rajab.

Namun benar jika kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik di bulan Rajab seperti berpuasa.

Semisal puasa Senin Kamis, puasa Nabi Daud dan puasa sunnah lainnya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, tentang puasa di bulan Rajab disebutkan di dalam hadits Muslim pada nomor hadits 1960.

Hadits ini riwayat Sayyidah 'Aisyah, dikuatkan keterangan Ibnu Abbas RA bahwa Nabi Muhammad SAW, sering meningkatkan puasa di bulan hurum termasuk bulan Rajab.

"Saya terkadang sering meilihat Nabi Muhammad SAW sering puasa, seakan-akan nggak buka. Tapi juga sering melihat beliau buka seakan-akan tidak puasa," kata Ustadz Adi Hidayat mengutip hadits dari Sayyidah 'Aisyah dan Ibnu Abbas RA.

"Maksudnya apa? Kalau kemudian anda ingin meningkatkan puasa di bulan hurum seperti Rajab itu boleh-boleh saja," kata Ustadz Adi HIdayat.

"Walaupun tidak ada kekhususan mengkhususkan puasa di satu bulan saja. Tapi kalau ingin meningkatkan puasa, silakan," kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, puasa di bulan Rajab hukumnya Sunnah.

"Mau Senin puasa, silakan, mau Kamis puasa, silakan. Pengen puasa Senin Kamis, silakan," katanya.

"Puasa Nabi Daud, puasa Ayyamul Bidh, silakan. Atau pengen puasa beruntut, Senin puasa, Selasa puasa, Rabu puasa, Kamis tidak, boleh,. Apa dalilnya? tadi, karena puasa di bulan hurum dianjurkan" kata Ustadz Adi Hidayat.

Dapat disimpulkan bahwa tidak ada niat atau tanggal khusus dalam menjalankan puasa di bulan Rajab selain puasa-puasa yang telah disunnahkan, seperti puasa Senin Kamis, Ayyamul Bidh, dan puasa Daud. 

Ustaz Adi Hidayat juga mengatakan jika banyak dalil terkait puasa Rajab yang salah.

Semisal pernyataan tentang puasa sehari dalam bulan Rajab memiliki jumlah pahala tertentu, adanya surga yang terdapat sungai Rajab, juga janji dimasukkan surga dibebaskan dari neraka.

Niat puasa Senin Kamis

Dalam video yang diunggah akun YouTube Shirathal Mustaqim berjudul Bacaan Niat dan Do'a Buka Puasa Sesuai Sunnah, ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika niat dilakukan saat sahur.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan jika tak ada doa khusus dari nabi.

"Tidak ada doa khusus dari nabi, karena itu ngga ada doa-doa tentang niat. Doa tentang niat tu nggak ada, karena emang nggak ada. Amalan itu nggak bisa dispesifikasikan. Silakan cari doa tentang niat tidak ada dalam kitab hadits." jelasnya.

"Kalau orang arab niatnya Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhana itu orang Arab yang bicara, kalau kita boleh saja dengan bahasa kita, tapi kita pahami. Jangan kita mengungkapkan tapi tak tahu apa yang dibacakan" tandasnya.

"Jadi itu poinnya, niat itu untuk mengazamkan hati kita dalam ibadah, membedakan satu ibadah dengan ibadah yang lain, dan membedakan ibadah dengan tradisi." pungkasnya.

Adapun niat puasa sunah Senin dan Kamis yang tersebar pada umumnya adalah sebagai berikut :

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

“Nawaitu sauma yaumal itsnaii sunnatan lillahi tana'ala”

Artinya: “Aku berniat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala.”.

Baca juga: Truk Ekspedisi Tujuan Semarang dan Kalimantan Bermuatan Paket Barang Konsumen Terbakar di Gresik,

Baca juga: Gelar Razia, Satnarkoba Polres Blitar Kota Temukan Ratusan Botol Minuman Keras di Tempat Karaoke

Baca juga: Balita 2,5 Tahun Jatuh dan Terseret Arus di Sungai Desa Kendal Ngawi saat Bermain Bersama Temannya

Baca juga: Katalog Promo Alfamart Minggu 21 Februari 2021, Ada Extra Potongan Rp6.400 hingga Promo Serba Gratis

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Puasa Senin Kamis Dilakukan di Bulan Rajab, Bolehkah? Begini Hukumnya Menurut Ustaz Adi Hidayat

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved