Berita Surabaya

Daftar Orang yang Berisiko Kena Penyakit Ginjal, Simak Langkah Deteksi Dini Cegah Gangguan Ginjal

Banyak masyarakat yang belum tahu langkah apa saja yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kerusakan pada ginjal.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Dok Humas RS Darmo
Cuci darah di Rumah Sakit Darmo Surabaya sebagai perawatan bagi pasien sakit ginjal 

Reporter: Sulvi Sofiana | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Masih banyak masyarakat yang belum paham tentang penyakit ginjal.

Gangguan Ginjal Berisiko Besar bagi Penderita Jika Tak Segera Ditangani, Simak

Tidak hanya itu, banyak juga masyarakat yang belum tahu langkah apa saja yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kerusakan pada ginjal.

Padahal, ginjal memiliki peran penting dalam tubuh manusia.

Baca juga: Kanker Kelenjar Getah Bening Kini Mulai Menyerang Pasien Usia Produktif, Kenali Gejala Limfoma Ini

Baca juga: Layanan Tes GeNose Dibuka di Stasiun Jember dan Stasiun Ketapang, Simak Biaya Pemeriksaannya

"Penyakit ginjal itu cukup banyak, karena strukturnya rumit," kata Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Darmo Surabaya, dr Pranawa SpPD KGH, Kamis (11/3/2021).

"Selain itu banyak penyakit lain yang juga mengganggu ginjal hingga kerusakan ginjal," tambah pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Korwil Jawa Timur ini.

Ia menjelaskan, kerusakan dibagi menjadi dua, yaitu gangguan ginjal akut dan penyakit ginjal kronik (PGK).

"Gangguan ginjal akut ini masih dapat kembali sehat jika ditangani dengan tepat," katanya.

"Sementara penyakit ginjal kronik adalah kondisi di mana terjadi kerusakan struktur maupun fungsi ginjal," jelasnya.

Selain itu, penderita gangguan ginjal akut, memiliki risiko besar menderita gangguan ginjal kronik jika tidak segera ditangani.

Sementara itu, kondisi penyakit ginjal kronik terdiri dari 5 stadium.

Baca juga: Hentikan Kebiasaan Suka Menahan BAB, Ini Masalah Kesehatan Akibat Sering Menahan Buang Air Besar

Baca juga: Ini Penyebab Tiga Tenaga Kesehatan di Kabupaten Mojokerto Positif Covid-19 Meski Telah Divaksin

Pasien dengan gangguan ginjal kronik masih bisa beraktivitas dengan baik dengan syarat rutin melakukan kontrol.

"Jika sudah di tahap 5 maka membutuhkan cuci darah, pemasangan selaput perut atau cangkok ," terangnya.

Jika sudah pada stadium lima, maka pengobatan yang dibutuhkan seperti cuci darah menghabiskan banyak biaya.

Untuk itu dalam memperingati Hari Ginjal Sedunia, masyarakat kembali diingatkan agar menghindari terjadinya gagal ginjal dengan melakukan deteksi sejak dini, terutama jika memiliki risiko tinggi.

Dr Pranawa mengungkapkan, orang yang berisiko mengalami PGK yaitu pasien hipertensi, pasien diabetes melitus, pasien masalah jantung.

Kemudian, orang yang memiliki riwayat keturunan penyakit ginjal, orang usia lanjut, orang dengan berat badan berlebih dan orang yang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit.

"Orang-orang yang termasuk dalam daftar risiko tadi sebaiknya segera melakukan screening. Karena kerusakan ginjal hingga 90 persen biasanya tanpa ada gejala,"tegasnya.

Sementara itu, bagi orang yang sudah pada stadium lima PGK diharapkan bisa tetap menjalani kehidupan sosialnya dengan nyaman.

Hal ini juga menjadi tema dalam Hari Ginjal Sedunia 2021, yaitu Hidup Sehat dengan Penyakit Ginjal.

"Target nyaman itu dia bisa bekerja seperti mendekati saat sehat. Jadi pengobatan tekanan darah harus baik, gizi harus bagus, HB harus bagus juga," jelas dia.

"Dari segi psikologis harus ada dukungan diri sendiri dan lingkungannya," urai dokter yang sehari-hari juga dikenal sebagai dr Pran itu.

Sementara itu, dari segi sosial harus diterima di tempat bekerjanya dan lingkungannya.

"Ini pekerjaan bersama, makanya pencegahan harus digaungkan agar tidak semakin banyak yang harus menderita,"pungkasnya.

Ketua Panitia Hari Ginjal Sedunia Pernefri Jatim, dr Ardhani SpPD menambahkan, pada Hari Ginjal Sedunia ini, ia mengajak masyarakat untuk sadar akan kesehatan ginjal dan mendeteksi dini.

"Jadi jangan tunggu ada gejala, kami mengajak masyarakat untuk memeriksakan diri. Karena ginjal ini bisa rusak dalam rangka tahunan,"terangnya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19, orang dengan sakit ginjal daya tahannya rendah.

Dengan demikian pemeriksaan dini akan menekan jumlah pasien PGK.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved