Berita Bangkalan
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar Dukung Penyematan Gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung penuh penyematan gelar pahlawan nasional kepada KH Syaikhona Kholil.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) sekaligus Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar mendukung penuh penyematan gelar pahlawan nasional kepada ulama besar asal Kabupaten Bangkalan, Syaikhona Kholil.
“Ini adalah sebuah upaya yang sangat terpuji," kata KH Miftachul Akhyar dalam kesempatan Seminar Nasional bertajuk ‘Syaikhona Kholil Guru Para Pahlawan’ yang digelar Fraksi Partai NasDem MPR RI di Mercure Grand Mirama, Surabaya, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Cara Mengikuti Vaksinasi Drive Thru di Kota Malang, Peserta Wajib Mendaftar Lewat Aplikasi Halodoc
"Kami membawa dua gerbong besar, PBNU dan MUI, sangat mendukung untuk segera disematkan gelar Pahlawan Nasional kepada beliau, Syaikhona Kholil,” ungkapnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya itu mengapresiasi langkah Partai NasDem atas gelaran Seminar Nasional dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi semua partai politik dan tokoh masyarakat.
“Kalau pesantren, saya kira pasti (mendukung). Kami turut gembira. Semoga seminar ini mampu memberikan inspirasi besar terhadap para anak bangsa,” ucap kiai kelahiran Surabaya berusia 67 tahun itu.
Dukungan penyematan gelar Pahlawan Nasional terhadap Syaikhona Kholil juga disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur terpilih Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura melalui video record.
“Beliau berjuang dalam membangun nilai-nilai kebangsaan di dalam diri bangsa ini hingga membangun pesantrean sebagai pendidikan untuk anak bangsa. Saya mendukung Syaikhona Kholil diangkat menjadi Pahlawan Indonesia, pahlawan kita semua,” singkat Rusdy Mastura.
Baca juga: Sebulan Cerai, Mantan Istri Bawa Kabar Bahagia Menikah Lagi, Pria ini Gelap Mata Bunuh Mantannya
Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI Dapil Jatim XI Madura, Willy Aditya menyatakan, semangat perjuangan Syaikhona Kholil dalam melawan kolonialisme tidak hanya mengalir dalam nadi para santri di Pulau Jawa.
“Di luar jawa pun setali tiga uang, para kiai pemimpin perlawanan atau pejuang kemerdekaan di Jambi Palembang, hingga Kalimantan, kalau tidak santri lansung dari Syakhona, pasti dari anak dan santri atau cucu dari santri Syaikhona Kholil,” katanya.
Ia menjelaskan, Partai NasDem menginisiasi usulan gelar Pahlawan Nasional untuk Syaikhona Kholil tidak lepas dari kuatnya dorongan masyarakat luas. Hal itu tentu saja merupakan sebuah bentuk tanggung jawab bagi Willy Aditya sebagai pribadi dan sebagai wakil rakyat dari Dapil Jatim XI Madura.
Tetapi gelar pahlawan ini, lanjut Willy, sejatinya tidak mengurangi karomah dan kemahsyuran Syaikhona Kholil.
“Tanpa gelar pahlawan pun, beliau tetap setara dengan para waliyullah. Namun banyak yang bilang, masak para muridnya banyak yang jadi pahlawan, kok beliau belum jadi pahlawan,” jelasnya.
Partai NasDem mulai melakukan penelusuran di Kementerian Sosial mulai 25 Februari 2019. Bahkan, Partai NasDem mengumpulkan data, literasi, membentuk Tim Peneliti dan Kajian Daerah, hingga meminta salinan arsip ke pemerintahan Belanda. Aspek akademik dipaparkan Ketua Tim Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Kholil oleh Dr Muhaimin.
“Ternyata mengusung gelar seorang pahlawan itu sangatlah birokratif,” pungkas Willy, politisi muda berusia 42 tahun kelahiran Solok, Sumatera Barat itu.
Anggota Komisi C Fraksi Partai Nasdem DPRD Jatim KH Mohammad Nasih Aschal menambahkan, pihakya menargetkan tahun ini usulan gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil sudah masuk di atas meja Presiden.
Saat ini, lanjutnya, Fraksi Partai NasDem DPRD Jatim secara inten berkoordinasi dengan Kemeterian Sosial, terutama ketika usulan gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil masuk ke Dewan Gelar Pahlawan Nasional.
“Nasdem terus berkomitmen untuk mengawal dengan komunikasi bersama para ahli waris, dzuriyah, Pemkab Bangkalan dan Pemprov Jatim,” singkat dzuriyah dari Syaikhona Cholil itu.
Hadri dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPR RI Rahmat Gobel, Ketua Bidang Agama dan Masyarakat Adat DPP Partai Nasdem Hasan Aminuddin, Sekretaris Partai NasDem MPR RI Syarif Abdullah Alkadrie, Ketua Fraksi DPRD Partai NasDem Muzammil Syafii.
Selain itu, Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustammar, dan sejumlah Bupati termasuk Bupati Bangkalan RK Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) selaku dzuriyah Syaikhona Kholil.
“Kami selaku dzuriyah, ahli waris, dan juga sebagai kepala daerah mengucapkan terima kash kepada Fraksi Partai NasDem MPR RI yang telah menginisiasi terselenggaranya seminar ini. Semoga proses usulan gelar Pahlawan Nasional Syaikhona Kholil berjalan lancar,” singkatnya kepada Surya.
Gubernur Jawa Timur Khofofah Indar Parawansa melalui teleconference meminta Tim Kajian Akademik dan Biografi Syaikhona Kholil segera melengkapi dokumen-dokumen tambahan yang dibutuhkan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
“Silahkan dipercepat, gabungan dokumen tolong dilengkapi selengkap-lengkapnya, segera kemudian karena kami sudah mengirim ke Kemensos.Ketika nanti ada catatan dari TP2GP terkait kuekuranganya, kita sudah siap,” ungkap Khofifah.
Pada prinsipnya, lanjut Khofifah, forum ini sudah bisa disebut forum pertemuan tingkat nasional karena penyelenggara dan nara sumbernya sudah berskala nasional.
“Syarat untuk bisa mengajukan calon pahlawan nasional harus tashrikh di tingkat lokal, di mana calon pahlawan nasional itu dilahirkan. Sebelumnya, di Bangkalan sudah digelar seminar,” pungkasnya. (edo/ahmad faisol)