Bacaan Dzikir saat Petang Hari, Ada Manfaatnya dalam Kehidupan, Dijauhkan dari Bahaya di Malam Hari

Membaca dzikir termasuk amalan yang disunnahkan bagi umat muslim untuk dibaca sepanjang waktu, terlebih di saat yang diistijabahi oleh Allah SWT.

Editor: Elma Gloria Stevani
Pixaybay.com
Ilustrasi seorang muslim sedang membaca dzikir petang - Bacaan Dzikir saat Petang Hari, Ada Manfaatnya dalam Kehidupan, Dijauhkan dari Bahaya di Malam Hari 

Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM - Membaca dzikir termasuk amalan yang disunnahkan bagi umat muslim untuk dibaca sepanjang waktu, terlebih di saat yang diistijabahi oleh Allah SWT.

Berdzikir memili banyak keutamaan bagi orang-orang yang menjalankannya karena ridha Allah semata.

Berdzikir dapat menenangkan hati seseorang dan membuatnya senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT dalam kondisi senang ataupun susah.

Salah satu waktu yang disarankan untuk membaca dizikir adalah saat petang hari. Untuk waktunya, menurut pendapat yang paling tepat adalah dari tenggelam matahari atau waktu Maghrib hingga pertengahan malam.

Baca juga: Akan Dibuka Lagi? Ini Kata Pihak Manajemen Terkait Informasi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 17

Baca juga: Arya Saloka Bocorkan Adegan Favorit Bareng Amanda Manopo di Ikatan Cinta, Mas Al Bongkar Soal Elsa

Baca juga: Lucinta Luna Lebih Nyaman Jadi Perempuan Sejak Usia 5 Tahun, Ayu TingTing Kaget Dengar Penyebabnya

Baca juga: Ketua Dekranasda Jatim Terpesona dengan Batik Tulis Pamekasan yang Memiliki Filosofis dan Kaya Motif

Pertengahan malam dihitung dari waktu Maghrib hingga Shubuh.

Dengan membaca dzikir di waktu tersebut, seseorang akan dimudahkan urusannya oleh Allah SWT dan dijauhkan dari segala bahaya malam.

Berikut bacaan dzikir yang disarankan untuk dibaca pada petang hari.

Berikut Bacaan dzikir petang

Pembuka

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.”

Membaca ayat Kursi 1 kali

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya: “Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255)

Membaca surat Al Ikhlas 3 kali

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved