Info Prakiraan Cuaca

Gangguan Atmoster Disinyalir Jadi Sebab Curah Hujan di Jawa Timur Meningkat, Waspada Cuaca Ekstrem

Gangguan atmosfir disinyalir menjadi penyebab potensi hujan di wilayah Jawa Timur.

Penulis: Syamsul Arifin | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Jalan RE Martaditana Kelurahan Mlajah Kecamatan Kota Bangkalan diguyur hujan dengan intesitas sedang hingga lebat disertai angin dan sambaran petir, Sabtu (31/10/2020) siang 

Reporter ; Syamsul Arifin | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Timur diduga terjadi karena adanya beberapa gangguan atmosfir.

Kepala Kepala Stasiun BMKG Juanda, I Wayan Mustika mengatakan, gangguan atmosfir itu disinyalir menjadi penyebab potensi hujan di Jawa Timur.

Apalagi, kata dia, Jawa Timur saat ini telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim.

Baca juga: Mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2021 Dilarang, Gubernur Khofifah Minta Warga Jawa Timur Patuh

Baca juga: Waspada Peredaran Masker Medis Palsu, Dikhawatirkan Justru Buat Seseorang Rentan Tertular Covid-19

Baca juga: Istri Lemas Lihat Suami Gagahi Anak Gadis di Rumahnya, Putrinya Takut Diancam Dibunuh Jika Mengadu

Karenanya, perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Jawa Timur.

"Seperti hujan es, puting beliung, hujan lebat, dan angin kencang sesaat dari awan Cumulonimbus," kata Wayan melalui siaran tertulisnya, Selasa (6/4/2021).

Wayan juga mengingatkan, aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di selatan Indonesia yang membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur.

Hal ini menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jawa Timur.

Selain itu, lanjut Wayan, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) saat ini yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jawa Timur.

MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar.

"Hal tersebut diperkuat dengan adanya gangguan gelombang Rossby yang dapat meningkatkan potensi kejadian cuaca ekstrem," ujar Wayan.

Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut, Wayan mengingat perlunya masyarakat mewaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Baca juga: Penuhi Hasrat Biologis, Janda Majalengka Minta Ibu Carikan Pria Hidung Belang, Simak Kronologinya

Baca juga: Masyarakat Boleh Gelar Salat Tarawih dan Idul Fitri Berjemaah, Gubernur Khofifah Beri Pesan ini

Hujan lebat tersebut berpotensi terjadi untuk sepekan ke depan di beberapa wilayah Jawa Timur.

Seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Tulungagung, Batu, Jember, Situbondo, Banyuwangi, Pamekasan.

Kemudian, ada Mojokerto, Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan, Tuban, Blitar, Kediri, Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Gresik, Sumenep, Bangkalan, dan Sampang.

"Bagi masyarakat pesisir serta para pengguna transportasi laut harap waspadai adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Jawa Timur," kata Wayan.

Wayan juga mengimbau masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved