Waspada Peredaran Masker Medis Palsu, Dikhawatirkan Justru Buat Seseorang Rentan Tertular Covid-19

Waspada masker palsu yang dikhawatirkan justru dapat membuat seseorang rentan tertular Covid-19.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
ilustrasi - Warga menggunakan masker 

TRIBUNMADURA.COM - Masker menjadi satu di antara sejumlah alat medis yang dibutuhkan pada masa pandemi.

Masker dapat melindungi seseorang dari potensi penyebaran virus corona Covid-19.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker ketika bepergian.

Baca juga: Istri Lemas Lihat Suami Gagahi Anak Gadis di Rumahnya, Putrinya Takut Diancam Dibunuh Jika Mengadu

Baca juga: Penuhi Hasrat Biologis, Janda Majalengka Minta Ibu Carikan Pria Hidung Belang, Simak Kronologinya

Baca juga: Bisa Sebabkan Ledakan, Regulator Elpiji Merek ini Dilarang Dipakai, Warga Diimbau Lapor Jika Temukan

Sayangnya, kebutuhan masker saat masa pandemi Covid-19 dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Belakangan, beredar masker palsu yang dikhawatirkan justru dapat membuat seseorang rentan tertular Covid-19.

Plt Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes), drg Arianti Anaya menyebut, pada awal masa pandemi, terjadi kelangkaan ketersediaan masker medis.

Kemenkes lantas berkoordinasi dengan kementerian lain melakukan berbagai upaya agar ketersediaan masker dapat dipenuhi.

Saat ini, Arianti menyebut, sudah ada 996 industri masker medis yang memiliki nomor izin edar dari Kemenkes.

“Kalau dia sudah mendapatkan izin edar dari Kemenkes artinya masker ini dikategorikan sebagai masker bedah atau masker N95 atau KN95 yang dikategorikan sebagai alat kesehatan,” kata Ariani, Minggu (4/4/2021) dikutip dari kemenkes.go.id.

Arianti menjelaskan, jenis masker medis adalah masker bedah dan masker respirator.

Baca juga: Masyarakat Boleh Gelar Salat Tarawih dan Idul Fitri Berjemaah, Gubernur Khofifah Beri Pesan ini

Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER: Tak Ada Lokasi Bazar Takjil di Sampang - Waktu Bupati Sumenep di Keraton

Masker bedah berbahan material berupa non–woven spunbond, meltblown, spunbond (SMS) dan spunbond, meltblown, meltblown, spunbond (SMMS).

Masker bedah digunakan sekali pakai dan memiliki tiga lapisan, yang menutupi mulut dan hidung.

Sementara itu, masker respirator atau biasa disebut N95 atau KN95, menggunakan lapisan lebih tebal berupa polypropylene, lapisan tengah berupa elektrete atau charge polypropylene.

"Masker jenis ini memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dibandingkan dengan masker bedah."

"Biasanya masker respirator ini digunakan oleh pasien yang kontak langsung dengan pasien Covid-19 dan juga selalu digunakan untuk perlindungan tenaga kesehatan," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved