Berita Surabaya
Pemkot Surabaya Buka Lowongan Kerja Ratusan Sopir untuk Bus Baru, Utamakan Pelamar Sopir Angkot
Pemkot Surabaya akan merekrut sejumlah sopir dan awak untuk 126 bus baru di Kota Surabaya.
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya mendapat bantuan tambahan sebanyak 126 bus baru dari pemerintah pusat.
Rencananya, Pemkot Surabaya akan merekrut sejumlah sopir dan awak untuk bus baru tersebut.
"Ada 126 Bus dari pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah kota," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Dikira Isi Bom, Koper Misterius yang Ditinggalkan Pemiliknya di Warung Mojokerto Berisi Pakaian
Baca juga: Masjid Al Akbar Surabaya Buka Pelaksanaan Salat Tarawih Berjemaah, Jumlah Jemaah Dibatasi 25 Persen
Baca juga: Oknum Karyawan Bank di Pamekasan Raup Rp8.4 Miliar dari Penipuan, Korban Desak Polisi Tangkap Pelaku
"Artinya, kita harus menyediakan sopir dan kernet," sambung dia.
Berdasarkan hitungan, jumlah sopir dan awak bus yang dibutuhkan untuk tiap armada berjumlah dua orang.
Selain itu, Pemkot Surabaya rencananya akan menyiapkan untuk dua shift.
"Jadi kalau ditotal, kita (pemkot) butuh sekitar 500 orang untuk mengoperasikan Bus ini. Ini yang sedang kami siapkan," kata dia.
Rencananya, Pemkot akan merekrut sopir dari sejumlah angkot.
Diharapkan, kesejahteraan para sopir pun bisa meningkat.
"Sehingga, Teman-teman sopir bisa kita tarik ke sana," katanya.
Tak hanya menjamin kesejahteraan sopir, dengan semakin banyaknya armada Suroboyo Bus, maka transportasi di Kota Surabaya semakin nyaman dan banyak rute yang dijangkau.
"Untuk rencana jangka panjang, Angkot mulai kita kurangi," ucap dia.
Baca juga: Pintu Kaca Icon Mall Gresik Pecah Diterjang Hujan Lebat dan Angin Kencang, Tak Ada Korban Jiwa
Baca juga: Tak Lagi Uang, Tunjangan PNS di Ponorogo Bakal Diganti Beras, Bupati Sugiri Siap Gandeng Gapoktan
"Sebab, ke depan jalan utama tak lagi ada angkot, melainkan dengan bus," katanya.
Kata dia, angkot akan digunakan sebagai kendaraan pengumpan yang melayani rute dari kampung atau perumahan ke jalur protokol.
"Tapi, jangan sampai ketika jadi feeder, pendapatan teman sopir jadi kurang," tegas Cak Eri.
Cak Eri menegaskan, Pemkot Surabaya akan menyiapkan intervensi untuk memastikan pendapatan sopir sesuai dengan standar upah di Kota Surabaya.
"Mereka harus mendapatkan sesuai UMK. Sehingga, pemerintah harus hadir. Nah, ini yang sedang kami hitung," katanya.
Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menambahkan, pihaknya tengah melakukan pendataan jumlah pendapatan yang diterima sopir.
Apabila pendapatan sopir angkot ada yang di bawah UMK, Pemkot Surabaya akan melakukan intervensi.
"Kesejahteraan mereka sedang kami petakan. Khususnya, yang warga Surabaya. Kami juga usulkan kepada Dinas Kesehatan agar kawan-kawan sopir mendapat jatah vaksinasi," ucap dia.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk memetakan warga Surabaya bisa mendapatkan penghasilan layak," kata Irvan.
Dengan adanya tambahan bus, maka rute pun akan semakin luas.
Baca juga: Oknum Dosen di Jember Dipolisikan, Diduga Cabuli Keponakannya, Modus Terapi Kanker Payudara
Baca juga: Pasar Takjil di Kota Blitar Digelar Ramadan Tahun ini, Pemkot Ingatkan Warga soal Protokol Kesehatan
"Ada enam rute baru, yang dua di antaranya akan dilayani dengan bus listrik," katanya.
Sehingga, diharapkan pelayanan Jalur utama bisa dilayani dengan bus yang menggunakan pembayaran nomor tunai. Juga bersinergi dengan angkutan umum, hingga sepeda.
"Di jalan utama, akan dilayani angkutan backbone atau angkutan utama. Kemudian, ditunjang angkutan feeder atau angkot," katanya.
Sopir angkot yang terdampak akan direkrut sebagai sopir bus.
"Yang terhimpit, akan direkrut menjadi driver dan helper. Jadi, tidak ada kehilangan pekerjaan," tutur dia.
"Bahkan, mereka meningkat, sebab standar upahnya semakin tinggi," katanya.
Pemkot Surabaya juga telah berkoordinasi dengan Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membahas detail konektivitas angkutan kota dengan kereta api.
"Jadi ada konektivitas antara Suroboyo bus, baik yang dari pemerintah kota dan dari kementerian, dengan Jalur sepeda, angkutan kereta api, dan moda lainnya," katanya.
"Termasuk juga pelabuhan dan bandar udara. Jadi, kami berharap konektivitas antar moda, pedestarian (jalan kaki) dan pesepeda bisa semakin maksimal," katanya. (bob)