Gempa di Malang
Sebanyak 3 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Malang pada Sabtu 10 April 2021, Ini Identitasnya
Gempa M 6,1 yang terjadi di Malang hingga sejumlah daerah di Jawa Timur merenggut nyawa 3 orang, Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Erwin Wicaksono| Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Gempa M 6,1 terjadi di Malang hingga sejumlah daerah di Jawa Timur Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB.
Sebanyak 16 kabupaten/kota di Jawa Timur melaporkan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
Gempa juga merenggut nyawa 3 orang warga Kabupaten Malang.
Dahsyatnya kekuatan gempa turut menghancurkan rumah-rumah.
Para korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan gempa yang terjadi pada Sabtu (10/4/2021).
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan menerangkan, semua korban meninggal berasal dari Kecamatan Ampelgading, wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lumajang.
Identitas korban meninggal adalah Imam seorang ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) warga Desa Sidorenggo.
Baca juga: 21 Kecamatan di Kabupaten Malang Terdampak Gempa, 696 Rumah Rusak Ringan hingga Berat
Baca juga: Sebelum Mendaftar Sekolah Kedinasan 2021 di dikdin.bkn.go.id, Berikut Dokumen yang Harus Disiapkan
Baca juga: Antisipasi Pembatasan Mudik, Polres Pamekasan Gelar Latihan Pra Operasi Keselamatan Semeru 2021
Baca juga: Arti Mimpi Masuk Penjara Pertanda agar Jadi Manusia Bermartabat atau karena Berpikir Soal Kesalahan
Selanjutnya, warga berusia 70 tahun asal Desa Wirotaman dilaporkan meninggal dunia sesaat setelah terjadinya gempa bumi.
Terakhir, warga bernama Misni berusia 53 tahun ditemukan dalam reruntuhan rumahnya yang rusak berat di Desa Tamanasri.
Ketiga korban meninggal tersebut telah dikebumikan di tempat pemakaman desa setempat.
"Pemkab Malang menetapkan status tanggap darurat bencana gempa bumi," ujar Sadono ketika dihubungi.
Sampai dengan pukul 19:00, BPBD Kabupaten Malang melaporkan ada 13 rumah rusak berat akibat gempa yang cukup dahsyat tersebut.
"Rumah rusak ringan sebanyak 136 unit dan rumah rusak sedang sebanyak 24 unit," kata Sadono.
Tak hanya itu, 14 rumah ibadah, 9 sekolah dan 3 fasilitas kesehatan dilaporkan mengalami kerusakan.
"BPBD Kabupaten Malang menurunkan TRC (tim reakai cepat) untuk assesment. Kami melakukan koordinasi lintas sektor. Pendirian posko tanggap darurat juga kami lakukan," beber Sadono.
Di sisi lain, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagyo Setiono ketika dikonfirmasi, ada 2 orang yang mengalami luka ringan di Kecamatan Ampelgading. Korban luka-luka telah mendapat pertolongan medis dari BPBD Kabupaten Malang.
Baca juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, TNI-Polri Pantau Penerapan Protokol Kesehatan di Sekolah Gresik
Baca juga: Optimistis Gresik Zona Hijau, Polsek Wringinanom Bagikan Masker di Wilayah Perbatasan Gresik
Baca juga: BCL Peluk Mesra Ariel NOAH dari Belakang, Mbak You Ungkap Hasil Ramalannya: Semoga Jadi Pasangan Sah
Baca juga: Ingin Kebahagiaan Batin, Lesty Tak Sangup Jika Dipoligami Rizky Billar: Nggak Ada Wanita yang Mau
Di sisi lain, ditanya mengenai evakuasi warga korban gempa bumi, Bagyo menutukan jika para warga memilih mengungsi ke rumah saudara terdekat yang dianggap aman.
"Warga sepakat mengungsi ke rumah saudara dan tetangga terdekatnya masing-masing, sekaligus dengan kebutuhan makanannya," terang Bagyo.
Kata Bagyo, BPBD Kabupaten Malang akan memberikan bantuan kepada warga.
"Bantuannya masih kita koordinasikan dengan tim kami. Saat ini tim kami bergerak untuk memonitor dampak gempa tadi," tutup Bagyo.
Simak berita lain terkait gempa di Malang
Simak berita lain terkait Kota Malang
Simak berita lain terkait Kabupaten Malang
FOLLOW US: