Berita Pamekasan

Kronologi Adik Tebas Jantung Kakak di Pamekasan, Sakit Hati Ditonjok Berujung Satu Nyawa Melayang

Tragedi berdarah kakak adik di Pamekasan Madura terjadi tepat sebelum buka puasa. Seorang meninggal dunia setelah ditebas celurit.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
J (18), warga Dusun Oro Timur, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, adik yang membacok kakaknya pakai celurit hingga meninggal dunia saat dikeluarkan dari tahanan Mapolres Pamekasan, Jumat (16/4/2021). 

Reporter: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tragedi berdarah terjadi di Dusun Oro Timur, Desa Tlontoraja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.

Seorang adik berinisial J (18) nekat menebas kakak kandungnya, Mashudi (33) menggunakan celurit hingga meninggal dunia.

Aksi pembunuhan itu dilakukan tersangka pada Kamis (16/4/2021) pukul 17.30 WIB atau menjelang buka puasa Ramadan.

Kejadian bermula saat tersangka dan kakak kandungnya sama-sama sedang berada di rumah.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Madura Dibacok hingga Terkapar, Sempat Ditabrak Pakai Mobil Sebelum Dianiaya

Baca juga: Lagi Bersihkan Sekitar Sungai, Warga Kediri Malah Tak Sengaja Temukan Benda Langka Zaman Purbakala

Menelang buka puasa, J  sempat bercanda riang dengan Ibunya.

Saking bercandanya, J tak sengaja mengetuk pintu kamar kakaknya.

Tiba-tiba, korban langsung keluar dari dalam kamarnya dan menyambangi J sembari menegur.

Tak disangka, petang itu, Mashudi tak hanya menegur J saja.

Ia juga menonjok mata tersangka tepat di bagian sebelah kanan tanpa alasan apapun.

"Waktu itu, kakak saya langsung bangun dan menuju ke arah saya sembari bilang 'mau ngapain kamu ini'," kata Mashudi saat diwawancarai TribunMadura.com di area Kantor Satreskrim Polres Pamekasan, Jumat (16/4/2021) siang.

"Lalu langsung menonjok mata saya sebelah kanan," tambah dia.

"Jadi saya sakit hati. Lalu saya membalasnya dengan cara dibacok pakai celurit," sambungnya.

Menurut pria yang hanya lulusan SMP ini, setelah dirinya ditonjok oleh kakak kandungnya, ia tidak langsung membalas.

Namun, memilih pergi ke rumah tetangganya mengambil kartu keluarga (KK) milik ibunya.

Baca juga: Hamil di Luar Nikah, Gadis Ponorogo Lahirkan Bayi di Kamar Mandi, Potongan Kayu Akhiri Nyawa Anaknya

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved