Berita Lamongan
Berkah Kembali Datang ke Perajin Songkok di Lamongan, Mulai Banjir Orderan Dibanding Pandemi Awal
Ramadan 2021 menjadi berkah tersendiri bagi para perajin songkok di Lamongan. Para perajin itu mengaku jika kini banjir orderan.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Aqwamit Torik
Dan munculnya pesanan sempat membuatnya kelabakan.
Pemesan ada yang dari luar Jawa, serta berbagai kota di pulau Jawa .
Suwitomo juga mengakui jika Ramadan tahun ini pesanan songkok di tempatnya melonjak drastis jika dibandingkan Ramadan tahun lalu.
Saat ini, Suwitomo harus menyelesaikan minimal 100 kodi songkok perminggunya.
Disinggung soal harga, Suwitomo menyebut songkok produksinya dijual tergantung kualitas bahannya, mulai dari harga Rp. 320 ribu untuk kualitas biasa, Rp. 420 untuk kualitas menengah hingga Rp. 450 ribu untuk yang premium.
"Proses produksi songkok semuanya dilakukan di tempat ini mulai dari pemotongan bahan sesuai ukuran permintaan, proses jahit untuk diberi bantalan, hingga proses finishing.
Kalau pas banyak pesanan dan untuk memenuhi target pesanan, kadang kita juga harus lembur hingga sahur," jelasnya.
Melonjaknya pesanan songkok Pengangsalan ini juga diakui pengrajin lainnya, Nurul Huda.
Menurutnya, meskipun hanya produksi rumahan, tetapi songkok buatannya selalu mendapatkan banyak pesanan di bulan ramadhan dan menjelang lebaran.
Ia juga sering menolak pesanan karena banyaknya pesanan.
"Ramadhan kali ini memang banyak pesanan. Kita juga sampai kehabisan bahan baku karena banyaknya pesanan," katanya.
Suwitomo dan Nurul adalah beberapa pengrajin songkok dari sekitar 200 pengrajin dan pengusaha songkok yang ada di Desa Pengangsalan.
Kebanyakan, warga menjalankan profesi sebagai pengrajin songkok ini secara turun temurun.
Songkok hasil dari pengrajin desa Pengangsalan ini memang terkenal karena harganya yang murah tapi kualitasnya tinggi.(Hanif Manshuri)