Berita Bangkalan
Mengenal Sosok Wakapolres Bangkalan Kompol Andjar, Gambaran Nyata Perempuan Pintar dan Tangguh
Sosok Wakapolres Bangkalan Kompol Andjar Setijaningrum, gambaran nyata sosok perempuan pintar, tegar, dan tangguh.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Kompol Andjar Setijaningrum menjadi gambaran nyata sosok perempuan pintar, tegar, dan tangguh.
Kegagalannya hingga empat kali sebagai Bintara Polisi tidak membuat perempuan kelahiran Malang, 25 Januari 1971 itu pantang menyerah.
Atas kerja keras dan semangat juangnya, Kompol Andjar Setijaningrum kini dipercaya menjabat Wakapolres Bangkalan terhitung 1 Desember 2020.
Baca juga: Tragedi Tungku Jelang Buka Puasa, Satu Keluarga di Trenggalek Terpaksa Mengungsi ke Rumah Tetangga
Baca juga: Inilah Kendaraan dan Masyarakat yang Boleh Lewat saat Mudik Lebaran 2021 di Kabupaten Lumajang
Baca juga: Komplotan Maling Surabaya Curi Daun Pintu dan Jendela Rumah, Belasan Papan Balok Kayu Juga Diembat
“Perempuan itu, terutama polwan harus pintar, tegar, dan tangguh dalam kondisi apapun," kata Kompol Andjar Setijaningrum kepada Surya ( grup TribunMadura.com ) Selasa (20/4/2021).
"Harus bisa membagi kasih sayang untuk prbadi, masyarakat, dan kaluarga," sambung dia.
"Sosok Kartini harus terpatri dalam diri seorang polwan,” ungkap Andjar.
Jauh sebelum menempuh pendidikan di Sespim Polri, Bandung, Andjar muda yang kala itu masih berpangkat Letnan Satu, harus terpisah dari orang tua.
Ia langsung ditugaskan di Pusku Mabes Polri, begitu diterima sebagai anggota Polri di tahun 1995.
Bahkan ia harus menerima keputusan pimpinan ketika diperintahkan terbang untuk bertugas ke Irian Jaya di tahun 1998.
Sebulan kemudian, ia harus bergeser ke Maluku.
“Saat itu situasi di Ambon sedang tidak bagus, masih terjadi penembakan-penembakan liar, hingga penculikan,” kenang Andjar.
Pengalaman berdinas di wilayah konflik telah menempa Andjar semakin tangguh sebagai seorang polwan.
Kariernya pun terus melejit. Selama 25 tahun mengabdi, ia tercatat sebanyak 16 kali dipindahtugaskan.
Baca juga: PPKM Mikro di Jawa Timur Diperpanjang hingga 3 Mei 2021, Upaya Tekan Laju Penyebaran Covid-19
Baca juga: PD Muhammadiyah Ponorogo Imbau Warga Tak Mudik Lebaran 2021, Sarankan Hal ini Jika Keadaan Mendesak
Sebelum menjabat Wakapolres Bangkalan di awal Desember 2020, Andjar pernah berdinas Polda Jatim, Polwil (Polresta) Malang, Polres Nganjuk, Polres Pare, Polres Kediri Kota, SPN Mojokerto, kembali ke Polres Kediri sebagai Kepala Bagian Perencanaan Polres Kediri di tahun 2019.
Namun kenangan yang tidak bisa terlupakan Andjar, ketika dirinya bertugas di Polres Pare.
Dalam perjalanan menuju Polres Kediri sekitar pukul 07.00 WIB, sebuah truk menyerempet mobil yang dikendarainya dan menabrak seorang anak SMP kelas I hingga sekarat, Desember 2019.
Naluri ketangguhannya langsung muncul. Dengan kondisi bodi mobil sedikit ringsek dari ujung depan hingga bagian belakang, Andjar berbalik arah dan tancap gas mengejar truk. Ia meninggalkan kegiatan gelar pasukan di Polres Kediri.
Andjar menceritakan, dirinya terus membunyikan klakson sepanjang jalan dengan harapan sopir menghentikan laju truknya.
Namun kondisi itu tidak dihiraukan dan truk terus melaju hingga memasuki kawasan sempit.
“Saya sadar di hadapkan pada kondisi berbahaya karena truk itu terus melaju melewati gang-gang kecil," kata dia.
"Hingga akhirnya, sopir truk berhenti karena saya terus membunyikan klakson mobil,” kenang Alumnus Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Perjuangan Andjar tidak berhenti usai sopir truk tersebut dijebloskan ke balik jeruji.
Sikap tangguh dan ketegasan sebagai anggota polisi berlanjut hingga ke pengadilan.
Ia bersaksi atas insiden yang membuat anak SMP itu menderita.
Di hadapan hakim, Andjar menegaskan dirinya tidak menuntut kerugian material atas kerusakan yang menimpa mobilnya.
Menurunya, dirinya hanyalah bagian kecil sebagai korban atas insiden tabrak lari itu.
“Namun anak SMP itu kondisinya parah, ia tanpa seorang ayah. Sedangkan ibunya bekerja sebagai TKW. Pengalaman itu begitu excited. Saya benar-benar merasakan sebagai seorang polisi,” tegasnya.
Di balik ketangguhan dan ketegasannya, nalurinya sebagai seorang perempuan dan seorang ibu tidak luntur begitu saja. Ia aktif berbagi di tengah masa pandemi Covid-19.
Baru-baru ini, Andjar turun langsung menyalurkan sembako untuk korban gempa bumi di NTT dari Gedung Mahameru Mapolda Jatim
“Bagi kami ini adalah salah satu bagian dari pengabdian sebagai abdi negara, pengayom masyarakat," ucap dia.
"Meski saya seorang anggota polwan, kegiatan sosial di tengah kondisi seperti saat ini adalah panggilan jiwa untuk masyarakat,” pungkas anak dari anggota TNI AD itu. (edo)