Berita Blitar
'Harta Karun' Benda Purbakala Terpendam di Sawah Warga, Tak Berani Menggali, Ternyata Sudah Biasa
Sebuah benda purbakala ditemukan terpendam di areal sawah warga di Blitar. Warga tak berani menggali, sebab benda tersebut berada di sawah orang
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Aqwamit Torik
Reporter: Samsul Hadi | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Sebuah benda purbakala ditemukan terpendam di areal sawah warga di Blitar.
Warga tak berani menggali, sebab benda tersebut berada di sawah milik warga.
Diduga, temuan itu berukuran luas jika ditelusuri.
Disebut-sebut situs itu merupakan peninggalan zaman kerajaan.
Warga Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar menemukan bangunan struktur bata kuno diduga benda purbakala peninggalan zaman kerajaan yang terpendam di areal persawahan.
Tumpukan bata merah dengan ukuran panjang sekitar 30 cm dan lebar sekitar 20 cm itu terpendam di pematang sawah pinggir saluran irigasi.
Baca juga: Misteri Penemuan Batu Bata Kuno di Bondowoso, Pengambil Dipercaya Didatangi Sosok Pria dalam Mimpi
Posisi bangunan struktur bata kuno itu berada di areal persawahan samping bangunan RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Warga sudah melaporkan temuan struktur bata kuno ke Kecamatan Sananwetan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar.
Samsul, salah satu warga Kelurahan Karangtengah mengatakan bangunan struktur bata kuno terkuak pasca terjadi banjir beberapa waktu lalu.
Bangunan struktur bata terlihat muncul pada bagian pinggir saluran irigasi yang tergerus air.
Kemudian, warga termasuk Samsul berusaha menggali beberapa titik di dekat munculnya bangunan struktur bata.
"Warga sudah melaporkan temuan ini ke kantor Kecamatan Sananwetan," kata Samsul, Rabu (28/4/2021).
Samsul menduga, jika digali, bangunan struktur bata kuno itu berukuran luas.
Tapi warga tidak berani menggali karena posisi struktur bata kuno terpendam di bawah sawah milik para petani.
"Sebenarnya, sejak lama, warga khususnya yang punya sawah di sini sudah sering melihat benda-benda kuno seperti batu dan batu berserakan di sawah.
Tapi warga tidak begitu peduli," kata Samsul. (sha)