Berita Ponorogo
Cerita Lusia Widiarini, Manfaatkan Potensi Desa dari Tanaman Janggelan hingga Omzet Rp 100 Juta
Lusia Widiarini melihat adanya potensi besar dari tanaman janggelan atau cincau hitam yang tumbuh subur di Desa Selur Kabupaten Ponorogo.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
"Kita juga ini meningkatkan pendapatan petani sehingga harga janggelan tidak terlalu rendah," jelas Lusi.
Baca juga: Manisnya Wajik Kletik, Jajanan Tradisional Khas Kediri yang Mulai Diburu Tiap Menjelang Lebaran
Saat ini, Janggelan di pasaran dijual dengan harga Rp 3ribu perkilogramnya.
Namun Lusi memilih untuk membeli Janggelan dengan harga Rp 8-10 ribu perkilogram.
"Kasihan petani, biar ndak kapok nanam Janggelan," lanjutnya.
Permintaan Janggelan Lusi tersebar di sejumlah daerah mulai dari Jawa Timur hingga luar pulau.
"Yang jauh ya sampai Kalimantan, Jakarta, kalau kirim rutinan ke Jogjakarta, Semarang, Surabaya Blitar, dan Batu," ucap Lusi.
Walaupun banyak kirim ke luar daerah, menurut Lusi permintaan paling banyak tetap berasal dari dalam Kabupaten Ponorogo.
"Saya belum berani promo keluar, karena memenuhi permintaan Ponorogo saja kewalahan," jelas Lusi.
Saat ini Lusi mempekerjakan 35 karyawan yang tak lain adalah tetangganya sendiri.
Dalam sehari, Lusi mampu memproduksi 1.500 botol Janggelan kemasan 350 mililiter.
Baca juga: Laris Manis saat Ramadan 2021 Tiba, Produsen Cincau Legendaris di Kota Malang ini Kebanjiran Order
Serta 18.500 cup isi 120 mililiter yang dikemas dalam satu kardus berisi 24 cup janggelan.
Menurut Lusi, selain menyegarkan, masyarakat Ponorogo menyukai Janggelan buatannya karena mengandung banyak khasiat bagi kesehatan.
"Mulai dari membantu mengatasi sembelit, panas dalam, maag, hingga darah tinggi, serta mengandung vitamin E yang bagus untuk kulit," jelasnya.
Selain diolah menjadi minuman, saat ini Lusi telah mengembangkan Janggelan menjadi olahan lain, salah satunya adalah camilan stik Janggelan.
Inovasi tersebut sebagai strategi pemasaran Lusi agar tidak terlalu berdampak dengan adanya Pandemi Covid-19.