Berita Pacitan
Polisi Sudah Kantongi Nama Pelaku Pembantaian 11 Anjing di Pacitan, Kesal Gegara Kambingnya Digigit
Sebanyak 11 anjing ditemukan mati usai dianiaya menggunakan linggis hingga dibakar. Polres Pacitan kantongi nama pelaku pembantaian anjing yang viral
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
Reporter: Sofyan Arif Candra Sakti I Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM, PACITAN - Sebanyak 11 anjing ditemukan mati dalam kondisi mengenaskan viral di media sosial.
Anjing-anjing tersebut dibakar setelah sebelumya dianiaya menggunakan linggis.
Peristiwa itu terjadi di Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).
Yang lebih sadis, jasad anjing yang hangus dibakar pun dibiarkan tergeletak begitu saja di sekitar lokasi.
Pantauan TribunMadura.com, Polres Pacitan mendalami kasus pembantaian 11 anjing yang viral di media sosial Instagram.
Polres Pacitan telah memeriksa sejumlah saksi untuk menggali informasi lebih lengkap kasus yang terjadi di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan tersebut.
"Sedang ditangani, proses lidik, dan riksa saksi," kata Kapolres Pacitan, AKBP Wiwit Ari Wibisono, Minggu (2/5/2021)
Wiwit menyebutkan saat ini pihaknya telah mengantongi beberapa nama terduga pelaku.
"Walau nama nama sudah dikantongi, namun kan tetap azas praduga tidak bersalah. Nanti kan juga diperiksa, tadi baru tahap ke TKP dan minta korban melapor serta riksa saksi," lanjutnya.
Dari informasi sementara, sebelas anjing tersebut dibunuh lantaran terduga pelaku kesal anjing tersebut menggigit hewan ternaknya.
"Dugaan (anjing) gigit kambing pelaku," jelas Wiwit.
Wiwit masih enggan menjelaskan lebih jauh bagaimana kronologi pelaku membunuh kesebelas anjing tersebut.
"Sekarang ini yang ada dan terlihat jelas yaitu ada hewan anjing yang mati dibakar. Nanti kalau pelaku sudah diriksa baru kita tahu penyebabnya apa," jelas Wiwit.
Namun apapun penyebabnya, menurut Wiwit tak seharusnya pelaku membunuh lantas membakar anjing tersebut.
"Kan bisa saja penyelesaian di desa atau boleh minta polisi untuk menengahi. Sehingga tidak terjadi hewan dibakar, kan kasihan juga. Saya saja tidak tega melihatnya," pungkas Wiwit.