Berita Sidoarjo

Kasus Pengeroyokan Anggota TNI AL di Sidoarjo, 2 Pria Dibebaskan Sebab Tak Ikut Lakukan Penganiayaan

Polisi bersama pihak TNI AL masih terus berupaya mencari para pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI AL di Terminal Purabaya.

Penulis: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/M TAUFIK
Petugas Reskrim Polresta Sidoarjo bersama aparat dari TNI berhasil menangkap pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI AL di Terminal Purabaya, Minggu (23/5/2021). 

Reporter: M Taufik | Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO – Polisi bersama pihak TNI AL masih terus berupaya mencari para pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI AL di Terminal Purabaya.

Dari sekitar 10 orang pelaku pengeroyokan di terminal bus yang berada di Bungurasih, Sidoarjo itu, sudah ada empat yang diamankan petugas.

Dalam prosesnya, sempat ada dua orang lagi yang diamankan oleh petugas. Namun karena dalam pemeriksaan dia tidak ikut melakukan penganiayaan, dua pria yang dilepaskan oleh petugas.

“Totalnya sudah ada enam orang yang diamankan petugas. Tapi dua orang dibebaskan dan hanya sebagai saksi. Mereka berada di lokasi saat kejadian, tapi tidak ikut melakukan penganiayaan,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Senin (24/5/2021).

Sementara empat pemuda yang sempat memukuli korban masih menjalani pemeriksaan penyidik Sat Reskrim Polresta Sidoarjo. Kepada petugas, mereka mengaku bahwa pemukulan itu dipicu teriakan salah satu pelaku yang meneriki maling kepada korban.

Baca juga: KRONOLOGI Penularan Covid-19 di Lowokdoro Kota Malang, 9 Warga Positif Corona, 2 Meninggal Dunia

“Menurut keterangan para pelaku, korban sempat naik motor riwa-riwi alias bolak-balik di kawasan itu. Kemudian adalah satu satu pelaku meneriaki maling, lantas mendekati korban,” lanjut Sumardji.

Sempat terjadi cekcok mulut antara korban dan para pelaku. “Karena ada salah satu pelaku yang langsung memukul, pelaku lainnya pun ikut menganiaya korban beramai-ramai sampai korban mengalami luka di wajah, kepala, dan beberapa bagian tubuhnya,” urainya.

Di sisi lain, diketahui bahwa korban modar-mandir di sana karena mencari hotel. Pada sore hari, korban sempat menginap di salah satu hotel di kawasan terminal.

Tapi karena masih berstatus pendidikan dan ada perintah untuk kembali ke markas, dia pun kembali ke tempat tugasnya.

Nah, saat dini hari itu, korban kembali ke sana untuk mencari hotelnya. “Korban bermaksud mengambil barangnya yang ketinggalan di hotel.

Tapi karena hotel di kawasan terminal kan kecil-kecil, sehingga korban kesulitan mencari tempatnya lantaran dia bukan orang sini. Karena itu dia mondar-mandir,” papar perwira asal Nganjuk tersebut.

Hanya gara-gara melihat korban yang mondar-mandir, preman-preman terminal yang sedang nongkrong di warung itu berulah. Di antara mereka menerika maling, kemudian beramai-ramai memukuli korban hingga babak belur.

Baca juga: Pastikan Masyarakat Terlayani, Kasi Propam Polres Pamekasan Awasi Survei Internal Layanan Publik

Pratu MJS, anggota TNI yang menjadi korban penganiayaan itu sempat menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya. Dan beberapa jam setelah kejadian, petugas berhasil menangkap para pelaku. Khususnya empat pelaku utama penganiayaan ini.

Mereka antara lain, UNH (21) warga Trenggalek, RTR (22) warga Blitar yang kos di Bungurasih, FCP (22) dan YNK (23) keduanya warga Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved