Breaking News

Berita Blitar

Kena Imbas Pembatalan Haji 2021, Toko Perlengkapan Haji Turun Omzet, Terpaksa Kurangi Karyawan

Dampak pembatalan keberangkatan ibadah haji 2021 dirasakan penjual perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kota Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/SAMSUL HADI
Dwi Prasetyono mengecek barang dagangan di toko perlengkapan haji dan umroh miliknya di Jl Bali, Kota Blitar, Selasa (8/6/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Penjual perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kota Blitar semakin terpuruk dengan kebijakan pembatalan keberangkatan ibadah haji 2021.

Bahkan, omzet penjual perlengkapan dan oleh-oleh haji di Kota Blitar turun sekitar 90 persen.

Dwi Prasetyono, pemilik Toko Zaidan yang menyediakan perlengkapan haji dan umroh di Kota Blitar ini misalnya.

Pembatalan penyelenggaraan ibadah haji 2021 yang berlangsung dua tahun ini karena pandemi membuat bisnis toko perlengkapan haji dan umroh milik Dwi merugi.

Beberapa outlet Toko Zaidan milik keluarga Dwi di Kediri harus tutup karena tidak ada transaksi sama sekali.

Baca juga: Pemilik Toko Oleh Oleh dan Perlengkapan Haji di Kediri Ikut Terimbas Pembatalan Ibadah Haji 2021

"Dampaknya luar biasa, omzet turun 90 persen. Beberapa outlet tutup karena tidak ada transaksi," kata Dwi, Selasa (8/6/2021).

Dwi mengatakan Toko Zaidan memiliki delapan outlet, tiga di Blitar dan lima di Kediri.

Dwi memegang tiga outlet Toko Zaidan di Kota Blitar. Sedang lima outlet Toko Zaidan di Kediri dipegang saudaranya.

"Tiga outlet yang di Kota Blitar, Alhamdulillah masih buka semua," tutur dia.

"Karena tidak hanya fokus perlengkapan haji dan umroh. Yang di Kediri ada dua outlet tutup karena tidak ada transaksi," ujar Dwi.

Baca juga: Kecewa Batal Berangkat Ibadah Haji 2021, Sejumlah CJH asal Bondowoso Ajukan Penarikan Dana Haji

Dwi mengaku juga harus mengurangi jumlah pekerja dampak dari pembatalan penyelenggaraan haji.

Sebelumnya, Dwi memiliki 30 pekerja untuk tiga outlet yang dikelola di Kota Blitar.

Sekarang, jumlah pekerja Dwi tinggal 12 orang.

"Jumlah pekerja juga kami kurangi karena kondisi sepi," katanya.

Saat musim haji, omzet Dwi dari hasil menjual perlengkapan dan oleh-oleh haji bisa mencapai Rp 2 miliar.

"Sekarang omzetnya tinggal 90 persen. Barang yang masih laku busana muslim dan jilbab," tutur dia.

"Tahun ini penjualan jilbab lumayan naik dibandingkan ketika awal pandemi tahun lalu," ujarnya. (sha)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved