Berita Lumajang
Fakta Kasus Penyerangan Balai Desa di Lumajang, Kepala Desa sempat Dapat Teror Orang Tak Dikenal
Kepala desa sempat mendapat teror dua orang sebelum aksi penyerangan Kantor Balai Desa Mojosari Kabupaten Lumajang.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Sejumlah fakta mulai terungkap dalam kasus penyerangan Kantor Balai Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang.
Kepala Desa Mojosari, Gatot Susiyanto mengatakan, sebelum aksi penyerangan terjadi, kantornya sempat mendapat teror orang tak dikenal.
"Gini, pukul 1 seperempat saya dari selesai keliling kampung mampir ke balai desa sebentar. Terus pukul 2.15, pas saya baru sampai rumah, di depan rumah ada dua orang boncengan naik motor," ungkap dia, Jumat (11/6/2021).
"Dia geber-geber gas. Terus saya buka pintu orangnya kabur," katanya.
Lantaran penasaran maksud dua orang itu, Gatot pun mencoba mengejar.
Baca juga: Diduga Dipicu Balas Dendam, Kantor Balai Desa di Lumajang Dirusak Orang, Polisi Kumpulkan Bukti
Namun karena kendaraan dua orang itu melaju sangat kencang, Gatot kehilangan jejak kedua pelaku.
"Saya kejar orang itu sampai perempatan Labruk tapi gak ada. Akhirnya saya balik lagi ke rumah," ujarnya.
Kata Gatot, saat berada di rumah pikirannya sangat gelisah. Akhirnya, dia memutuskan pergi ke masjid.
Lantaran belum memasuki waktu subuh, Gatot pergi ke sawah.
Tepat sekitar pukul 3.00 dia mendapat telfon bahwa ruangannya dirusak orang tak dikenal.
"Saya dapat telfon dari pak kasun. Dia bilang jendela kaca ruangan saya pecah, terus saya langsung ngecek ke balai desa," ungkapnya.
Baca juga: Diduga Ada Penggelembungan Suara Pilkades, Pendukung Satu Calon Kades Pamaroh Kepung Balai Desa
Usai mendapat aksi penyerangan, Gatot langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Sumbersuko.
Berita sebelumnya, Kantor Balai Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, dirusak orang tak dikenal.
Akibat pengerusakan itu, dua kolom jendela ruangan kepala desa di Balai Desa Mojosari pecah.
Gatot Susiyanto menduga, penyerangan terjadi Jumat (11/6/2021) dini hari.