Virus Corona di Bangkalan
Muncul Fenomena Kematian Beruntun di Kecamatan Arosbaya Bangkalan, 1 Rumah Ada Dua Orang Meninggal
Belasan warga di satu kampung di Bangkalan meninggal dunia secara beruntun. Satu rumah bisa dua anggota keluarga yang meninggal.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Lonjakan kasus Covid-19 di empat kecamatan di Kabupaten Bangkalan menjadi perhatian nasional selama dua pekan terakhir.
Keempat kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 yakni, Kecamatan Arosbaya, Kota, Klampis, dan Kecamatan Geger.
Sejumlah pejabat tinggi mulai dari tingkat daerah, provinsi, hingga pusat melakukan visitasi ke Kabupaten Bangkalan.
Lantas seperti apa kondisi masyarakat, khususnya di Kecamatan Arosbaya yang disebut para pejabat tinggi sebagai episentrum penyebaran Covid-19?
Edi Kur (46), warga Kampung Pandien Selatan, Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya menuturkan, masyarakat di Kecamatan Arosbaya kini diselimuti kekhawatiran atas fenomena kematian secara beruntun.
“Di kampung saya dan kampung sebelah, sekitar 12 orang meninggal. Itu meninggalnya belum tentu karena Covid-19," tutur Edi kepada Surya ( grup TribunMadura.com ) melalui sambungan seluler, Jumat (11/6/2021) malam.
Baca juga: Kenaikan Kasus Covid-19 di Bangkalan Terjadi 14 Hari setelah Lebaran, Klaster Keluarga Mendominasi
"Namun seumur saya hingga berusia 46 tahun ini, belum pernah mengalami kejadian kematian secara beruntun dalam jumlah lumayan (banyak),” sambung dia.
Ia menjelaskan, rentang waktu dan jarak tempat tinggal antara satu warga yang meninggal dengan warga lain yang meninggal di kampungnya hampir berdekatan.
Bahkan, lanjut Edi, satu rumah ada yang dua orang meninggal, ibunya malam ini dan keesokan harinya anak perempuannya.
“Ada juga hari ini si A dan lusa pamannya, ada juga yang tetangga kanan-kiri dan depan rumah dalam rentang waktu 1-2 hari. Sekali lagi, itu belum dipastikan karena corona," katanya.
"Namun muncul kekhawatiran ketika ada orang meninggal, warga di sekitarnya harus siap-siap. Paman saya sampai memilih tutup toko hingga lima hari ini karena ada warga meninggal,” jelasnya.
Baca juga: Klaster Madura No 2 Terbanyak yang Dirawat di RS Lapangan Indrapura, Ini Daftar Klaster Paling Atas
Edi mengibaratkan, Desa Tengket dan Desa Arosbaya adalah Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19.
Kondisinya semakin membuat Edi mengeluas dada karena tidak adanya layanan bidan desa dan dokter praktek sudah tidak buka karena takut.
Suasana pasar pun lengang, tidak seramai sebelumnya.
“Begitu ada orang sakit dan meninggal, muncul perasaan waswas yang mau memandikan (jenazah). Kasihan karena ini menjadi tugas para kiai kampung, sementara mereka tidak punya APD (Alat Pelindung Diri). Gelaran tahlil pun mulai jarang dihadiri banyak orang,” ujarnya.
Ia menambahkan, poin terpenting saat ini yakni kondisi kesehatan masyarakat terganggu dengan gejala mirip Covid-19, yakni batuk dan pilek yang terjadi hampir di semua kampung dan desa di Kecamatan Arosbaya.
Baca juga: Muncul Klaster Baru Covid-19 di Surabaya asal Pondok Pesantren, Berawal Dua Santri Positif Corona
Kesadaran penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan mencuci tangan begitu kembali ke rumah sudah sangat tinggi di masyarakat Kecamatan Arosbaya.
Langkah yang diperlukan dalam 2-3 pekan ke depan, menurut hemat Edi, mengintensifkan Swab PCR secara gratis.
“Kalau ada yang meninggil, perlu dilakukan penelusuran (tracing) oleh petugas yang siap siaga, minimal terhadap keluarga terdekatnya. Sekarang kan (Swab PCR) menunggu dari instansi A atau B,” harapnya.
Disinggung terkait kebutuhan apa yang mendesak yang diperlukan masyarakat di Kecamatan Arosbaya, Edi menyampaikan, yakni masker dan vitamin. Meskipun keduanya dalam kondisi saat ini masih bisa dijangkau masyarakat.
Kebutuhan masker dan vitamin bagi masyarakat di Kecamatan Arosbaya memang dipaparkan Kapolsek Arosbaya, AKP Moh Rivai dan Danramil Arosbaya, Kapten Inf Badrud Mutammam di hadapan Pandam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afianta Karokaro, Kakor Binmas Polri Irjen Pol Suwondo Nainggolan, dan Forkopimda Kabupaten Bangkalan dalam kunjungan ke Mapolsek Arosbaya dan Koramil 0829/13 Arosbaya, Jumat (11/6/2021).
Danramil Arosbaya, Kapten Inf Badrud Mutammam mengungkapkan, bantuan berupa sembilan bahan pokok bagi masyrakat terdampak Covid-19 di Kecamatan Arosbaya sudah lebih dari cukup.
“Untuk sementara yang dibutuhkan saat ini adalah masker dan vitamin. Perkembangan saat sejauh ini sudah banyak yang sembuh Covid-19, meski masih ada yang melakukan isolasi mandiri ataupun dirawat di rumah sakit rujukan di Bangkalan dan Surabaya,” katanya.
Data yang dihimpun Surya ( grup TribunMadura.com ), Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Bangkalan, Rizkiyah Nuni Wahyuni menyebutkan, sejak pandemi Covid-19 melanda Kabupaten Bangkalan pada Maret 2020, total positif terkonfirmasi sejumlah 1.979 orang, sembuh 1.521 orang, meninggal dunia sebanyak 192, dan kasus positif aktif sebanyak 266 kasus. (edo/ahmad faisol)