Rakerwil AMSI Jatim 2021

Rakerwil AMSI Jatim 2021, Gubernur Jatim Paparkan Jurus Transformasi Digital dalam Genjot Investasi

Gubernur Jawa Timur menyampaikan tentang pentingnya adaptasi era digital dalam Rakerwil AMSI Jatim 2021.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat seminar Rakerwil AMSI Jatim 2021, Jumat (11/6/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang secara khusus memberikan materi dan paparan dalam seminar Smart City, Creative Government, Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Jawa Timur pada Rakerwil AMSI Jatim 2021, Jumat (11/6/2021).

Dalam kesempatan itu, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tentang pentingnya adaptasi era digital di segala lini. Termasuk di ranah pemerintahan.

Ia menekankan bahwa sudah saatnya sistem di pemerintahan harus mengarahkan sektor-sektornya baik pelayanan maupun kebijakan atau berorientasi digital sistem.

“Digitalisasi sistem harus berdampak pada sebuah proses kebijakan. Digitalisasi dilakulan agar sistem pelayanan, sistem pendataan, dan juga sistem pengadaan menjadi lebih efektif lebih efisien,” kata Khofifah.

Selama memimpin Jatim dan mengerahkan transformasi digital, Gubernur Khofifah melakukan sejumlah langkah programatik. Salah satunya adalah mempercepat perwujudan Satu Data Indonesia (SATA).

Baca juga: Usung Tema Smart City, Rakerwil AMSI Jatim 2021 Resmi Digelar, Ekonomi Sejahtera Jadi Fokus Utama

Kini sudah ada sebanyak 34 perangkat daerah atau 64 persen dari seluruh perangkat daerah Jatim yang memenuhi penyelenggan SATA Jatim 2021.

Bahkan .Khofifah juga menekankan bahwa data kini menjadi new oil atau sesuatu yang sangat penting yang bisa menjadi modal datangnya Kesejahteraan jika dimanfaatkan dan diintrepetasikan tepat dalam acuan pembangunan, pengentasan kemiskinan dan peningkatan SDM.

Tidak hanya itu, Khofifah juga menerbitkan Pergub Nomor 69 Tahun 2020 yang merombak dan mempermudah sistem perizinan dan merealisasikannya dengan program Jatim Online Single Submission (JOSS).

JOSS ini adalah sebuah sistem elekstronik terintegrasi yang dibangun DPMPTSP untuk mempermudah perizinan di bawah kewenangan Pemprov Jatim.

“Dengan sistem digital yang kita bangun, investasi Jatim justru tumbuh positif di tengah pandemi covid-19. Realisasi investasi tahun 2020 bangkit setelah mengalami penurunan di tahun 2016-2018," kata dia.

"Investasi Jatim tahun 2020 tumbuh 33,8 year on year, lebih tinggi dari nasional yang timbuh 2,1 persen. Dan realisasi investasi Jatim tahun 2020 yaitu Rp 78,3 Trilliun, adalah yang tertinggi selama lima tahun terakhir,” tegasnya.

Ditegaskan Khofifah bahwa sistem digital, adanya kolaborasi, suasana Jatim yang kondusif menjadi faktor sekaligus modal yang mampu menjadi magnet investor menanamkan investasinya di Jatim.

“Kita semua adalah bagian dari kekuatan yang membuat investor percaya pada Jawa Timur. Kita semua menjadi guarantor yang menjadikan investor tertarik berinvetasi di Jatim,” tandas Khofifah.

Untuk itu, lewat Rakerwil ini, Gubernur Khofifah berharap agar ada rekomendasi strategis yang dihasilkan oleh AMSI Jatim yang akan menjadi masukan dalam semakin memajukan Jawa Timur.

Sementara itu Ketua Umum AMSI Jatim Wenseslaus Manggut mengatakan bahwa pihaknya sepakat dengan penjelasan Gubernur Khofifah terkait pentingnya data. Namun yang menjadi problem bagi media adanya sulitnya akses terhadap data, dan bagaimana cara interpretasinya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved