Berita Terpopuler

BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI Temuan Covid-19 Varian India hingga Aksi Massa di Mapolres Sampang

Lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan masih menjadi topik utama Berita Madura terpopuler hari ini Rabu 16 Juni 2021.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Penyekatan dan tes rapid antigen dilakukan terhadap para pengendara di Ruko De Pangpong Village akses Suramadu, Dusun Sumber, Desa Petapan, Kecamatan Labang, Senin (7/6/2021). 

Editor: Ayu Mufidah KS

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan masih menjadi topik utama Berita Madura terpopuler hari ini.

TribunMadura.com telah merangkum tiga berita seputar wilayah Madura dalam Berita Madura terpopuler edisi Rabu 16 Juni 2021.

Berita Madura terpopuler menyajikan tiga berita seputar wilayah Madura, seperti Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Berita Madura terpopuler hari ini diawali dengan penemuan mutasi virus corona B16172 atau varian India dari hasil penyekatan di Jembatan Suramadu.

Dari 24 genome sequencing yang dilakukan, ditemukan ada 3 sampel yang terkonfirmasi merupakan mutasi virus corona B16172 atau varian India.

Baca juga: Istri dan Anak Pasien Covid-19 Varian India asal Bojonegoro Juga Terkonfirmasi, Tak Ikut Rombongan

Berita selanjutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Bangkalan membuat sejumlah daerah lain turut meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus.

Di Pamekasan misalnya, masyarakat diimbau agar tidak melakukan perjalanan ke Bangkalan dalam waktu dekat.

Aksi massa LSM di Mapolres Sampang untuk menuntut keadilan korban kasus pencabulan anak menutup Berita Madura terpopuler hari ini.

1. Penemuan Covid-19 varian India

Institute Tropical Diseases (ITD) Unair melakukan genome sequencing yang dilakukan dari sampel hasil penyekatan di Jembatan Suramadu.

Dari 24 genome sequencing yang dilakukan, ditemukan ada 3 sampel yang terkonfirmasi merupakan mutasi virus corona B16172 atau varian India.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, tiga kasus Covid-19 varian India tersebut saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit Covid-19 di Surabaya dan Bojonegoro.

"Saya ingin sampaikan update teman-teman dari Institute Tropical Diseases (ITD) Unair," kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur Senin (14/6/2021)

"Pagi tadi saya dapat informasi dari pak rektor, bahwa dari 24 genome sequencing yang dilakukan ITD, sudah keluar tiga," sambung dia.

"Tiga ini yang terkonfirmasi ada mutasi B16172 berarti ini strain India," terang Khofifah.

Ketiga orang tersebut telah dikoordinasikan dan dikomunikasikan oleh jajaran Satgas Covid-19 Jatim agar dilakukan perawatan dan pengawasan yang ketat.

Dipastikan agar mereka dirawat dengan baik dan aman dari potensi menularkan ke yang lain.

"Yang dua orang, dalam posisi dirawat di Surabaya, yang satu dirawat di Bojonegoro. Sudah dikomunikasikan dengan RS Bojonegoro juga agar mereka ini mendapatkan perawatan yang efektif," tambah dia.

Lebih lanjutm ia juga meminta Tim Tracing Satgas Covid-19 Jatim untuk segera melakukan tracing pada yang telah melakukan kontak erat agar bisa menghentikan laju penyebaran virus varian baru. Dan agar segera mendapatkan penanganan.

Menurut Khofifah temuan virus varian baru dari India ini terus dilacak.

Pihaknya kini juga menunggu hasil squencing dari sejumlaj sampel yang kini masih diteliti di ITD Unair.

Sebab hasil PCR yang nilai CT nya di bawah 25 semunya dikirim ke ITD Unair untuk di squencing.

"Varian ini sama seperti di Kudus, B16172. Dan yang terkonfirmasi per pagi tadi ada tiga," tutur dia.

"Kita masih tunggu hasik genome sequence berikutnya semoga semua segera keluar hasilnya," katanya.

Saat ditanya apakah yang terkonfirmasi tertular virus varian baru tersebut dari PMI, Khofifah menegaskan bahwa mereka yang positif covid varian baru bukan dari PMI.

"Bukan PMI. Berarti sudah ada transmisi lokal. Yang hasilnya keluar ini adalah sampel penyekatan Suramadu kaki surabaya," tegas Khofifah.

2. Warga Pamekasan Diimbau Tak Lakukan Perjalanan ke Bangkalan

Polsek Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura meningkatkan PPKM Skala Mikro Kampung Tangguh dalam pencegahan penularan Covid-19.

Peningkatan PPKM Skala Mikro ini kembali digencarkan sejak meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

Kapolsek Galis, Iptu Barid Fauzan mengatakan, dalam peningkatkan PPKM Skala Mikro Kampung Tangguh ini pihaknya bersinergi dengan tiga pilar.

Menurut dia, sinergitas itu dilakukan hingga tingkat desa mulai dari daerah kampung atau dusun.

"Kami saat ini memaksimalkan PPKM Skala Mikro penanganan Covid-19 di Kampung Tangguh Semeru yang berbasis pada penanganan dan pemecahan masalah, yakni mencegah potensi penularan Covid-19," kata Iptu Barid Fauzan kepada TribunMadura.com, Selasa (15/6/2021).

Ia mengaku, saat ini gencar melakukan imbauan untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan terhadap seluruh warga Kecamatan Galis.

Pihaknya memperingatkan, bila warga Pamekasan berniat hendak pergi ke Bangkalan maupun ke Surabaya agar terlebih dahulu ditunda, karena saat ini masih dilaksanakan penyekatan.

“Apabila terpaksa karena mendesak, wajib menunjukkan hasil swab antigen Puskesmas atau rumah sakit terdekat dan apabila keperluan dinas wajib membawa surat dinas dan surat swab antigen dari Puskesmas maupun rumah sakit terdekat," sarannya.

Lebih lanjut Iptu Barid Fauzan mengajak masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan cara 5M.

Yaitu, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi interaksi, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan meningkatkan imunitas.

Menurut dia, diterapkannya prokes ini untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tidak meluas ke Pamekasan.

"Mari sayangi diri, keluarga dan di sekitar kita. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan," doanya.

3. Aksi Tuntutan Keadilan Korban Pencabulan Anak di Sampang

Ibu korban kasus pencabulan anak di Kabupaten Sampang, SL tampak menangis tersedu-sedu saat menggelar aksi di depan Mapolres Sampang, Madura, Selasa (15/6/2021).

Di sana, keluarga kasus pencabulan anak dengan korban yang masih berusia 4 tahun itu menggelar aksi bersama sejumlah anggota LSM.

SL meminta agar Polres Sampang secepatnya menangkap tersangka kasus pencabulan anaknya berinisial DH, yang tak lain adalah paman korban.

Dengan menggunakan megaphone, ibu korban mengatakan jika dirinya ingin melihat pelaku dihukum secara adil.

Karena akibat dari perlakuan bejat DH, hingga saat ini putrinya masih mengalami rasa sakit di bagian alat vitalnya.

"Saat ini anak saya masih berobat karena mengalami infeksi di bagian alat vitalnya," katanya dengan berteriak.

Dengan menyampaikan kata inveksi yang berulang, pada akhirnya Ibu Koban menangis tersedu-sedu.

Sehingga, mengusap air matanya di depan barisan anggota keamanan Polres Sampang.

Untuk diketahui, kasus pencabulan anak usia 4 tahun tersebut dilaporkan oleh pihak keluarga pada Februari 2021.

Melalui tahap yang sudah dilakukan Polres Sampang, akhirnya pelaku dutetaokan sebagai tersangka pada 28 Mei 2021.

Kemudian hingga detik ini, tersangka DH tidak kunjung berhasil diamankan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved