Virus Corona di Madiun

Klaster Hajatan di Kabupaten Madiun Tak Halangi Rencana Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Tahun 2021

Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun tidak menghalangi rencana dimulainya pembelajaran tatap muka pada tahun 2021.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNMADURA.COM/SOFYAN CANDRA ARIF SAKTI
Ilustrasi pelaksanaan pembelajaran sekolah tatap muka - Muncul Klaster Hajatan, Tak Halangi Rencana Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Madiun. 

Reporter: Rahadian Bagus | Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun tidak menghalangi rencana dimulainya pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru 2021.

Hal itu disampaikan Bupati Madiun, Ahmad Dawami atau yang akrab dipanggil Kaji Mbing, Selasa (22/6/2021) pagi.

"Tidak seluruhnya siap, tapi kami sudah siap, diawali dengan verifikasi, dalam rangka menghadapi dimulainya pembelajaran tatap muka di awal tahun ajaran baru 2021," kata Kaji Mbing.

Dia menuturkan, ada indikator sebuah sekolah dikategorikan siap. Dan sekolah yang dinyatakan siap harus melalui tahap verifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun.

"Kategori siap ada indikatornya, dan itu diverifikasi oleh Dinas Pendidikan, dari segala sisi, siswanya, tenaga pengajar, lingkungan, sarana prasarana, kolaborasi antara sekolah dengan pemangku kebijakan di tiap wilayah, baik di tingkat desa atau kecamatan," jelasnya.

Kaji Mbing mengatakan, meski ada tambahan kasus di tiap kecamatan, namun masih bisa diatasi dengan melakukan lokalisir agar tidak semakin meluas. 

"Klaster bisa kami lokalisir, artinya untuk secara luas, penambahan terkendali, yang terpenting ketika ada kasus, segera kita lokalisir, yang sakit kita rawat, yang sehat kita jaga jangan sampai tertular yang sakit. Lokalisir ini yang terpenting agar tidak berdampak bagi wilayah lain," katanya.

Ia menambahkan, saat ini masih ada sekolah yang mengajukan usulan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah masing-masing.

Sebelum mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan, setiap sekolah harus lolos visitasi dari tim satuan gugus tugas yang menilai kesiapan sekolah. 

Saat ini, sebanyak 32 TK, 250 SD, dan 22 SMP, masih dalam tahap proses visitasi, dan diperkirakan selesai pada 24 Juni 2021 mendatang.

Untuk diketahui, di Kabupaten Madiun, terdapat 406 SD, 48 SMP, dan 700 TK.

Simak artikel lain terkait Kabupaten Madiun, Covid-19, klaster hajatan

FOLLOW JUGA:

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved