Virus Corona di Lumajang

Dianggap Bisa Terapi Covid-19, Harga Kelapa Muda di Pasar Ranuyoso Lumajang Tembus Rp 25 Ribu/Butir

Air kelapa muda dianggap berkasiat untuk terapi Covid-19. Harga kelapa hijau muda di Pasar Ranuyoso Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendadak mahal.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Elma Gloria Stevani
TribunMadura.com/Tony Hermawan
Harga kelapa hijau muda di Pasar Ranuyoso Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendadak mahal hingga tembus Rp 25 ribu per biji. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com Network, Tony Hermawan

TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Harga kelapa hijau muda di Pasar Ranuyoso Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendadak mahal hingga tembus Rp 25 ribu per biji.

Hal itu terjadi lantaran air kelapa muda dianggap berkasiat untuk terapi Covid-19 dan mampu membantu penyembuhan Covid-19.

Warga ramai-ramai berburu air kelapa hijau muda di Kabupaten karena dinilai mampu meningkatkan daya tahan tubuh, supaya tidak mudah terpapar virus corona.

Salah seorang penjual kelapa hijau muda di Pasar Ranuyoso, Saiful Arifin mengaku, dalam 1 minggu terakhir sudah ada 4000 butir kelapa hijau muda yang dikirim ke kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, dan Jakarta.

Ramainya permintaan pasar sejalan dengan meningkatnya angka pasien aktif virus corona di Indonesia.

Kelapa hijau muda ini laris karena disebut-sebut mampu membantu penyembuhan Covid-19.

Dalam sepekan, Saiful Arifin kelimpungan memenuhi tren naiknya permintaan komoditi ini. Kondisi tersebut membuat harga jual kelapa hijau muda naik.

"Kalau sebelumnya paling mahal sebutir Rp 8.000, sekarang bisa sampai Rp 25.000," katanya.

Menurutnya, kelapa muda hijau ada dua jenis.

Pertama kulitnya berwarna kuning, serabut berkelir merah. Kedua kulit luar hijau, serabut berwarna merah.

Sedangkan kelapa muda hijau yang ramai diburu orang-orang adalah jenis kedua.

"Kalau manfaat yang saya tahu bisa membunuh racun terus bisa juga menambah kekebalan tubuh. Mungkin karena itu banyak yang percaya bisa membantu mencegah sekaligus menyembuhkan penyebaran virus," tuturnya.

Sementara pedagang lain, Tobari mengatakan, meski harga kelapa hijau muda tak lantas membuatnya dagangannya sepi pembeli.

Dagangannya tetap diburu konsumen eceran dari Lumajang maupun tengkulak dari luar daerah.

"Belum lama kok saya dapat untung Rp 7 juta lebih dari kelapa muda," tutupnya.

Simak artikel lain terkait Daun Sambiloto, Covid-19, Kabupaten Lumajang

FOLLOW JUGA:

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved