Idul Adha 2021

Kasus Covid-19 di Bangkalan Terus Naik, Warga Perantauan Diimbau Tak Mudik saat Lebaran Idul Adha

Kasus Covid-19 di Bangkalan kembali bertambah menjelang Hari Raya Idul Adha 2021.

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron bersama salah seorang perwira tinggi Angkatan Laut dalam kesempatan Arsenal Dissenlekal Dukung Kegiaran Sebuan Vaksin di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Selasa (6/7/2021) 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Menjelang Hari Raya Idul Adha 2021, kasus Covid-19 di Bangkalan kembali bertambah.

Data Dinkes Bangkalan, angka kasus meninggal baru sejumlah 20 orang, 39 orang tertular, dan kasus aktif atau belum sembuh sejumlah 601 orang, Sabtu (17/7/2021).

Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron ( Ra Latif), mengajak masyarakat Bangkalan di perantauan agar lebih mengutamakan keselamatan bersama dengan tidak melakukan mudik ke kampung halaman untuk Lebaran Kurban kali ini.

“Saya mengerti kita semua pasti rindu sanak saudara di saat-saat seperti ini, apalagi di Lebaran Kurban nanti. Tetapi tahan rasa rindu, mari berikhtiar bersama di momen Lebaran Ketupat kali ini untuk memutus rantai penularan Covid-19,” ungkap Ra Latif melalui stiker yang seara masif dijadikan story WhatsApp.

Total jumlah kasus baru meninggal dunia dalam lima hari terakhir, 13-17 Juni 2021 terdata sebanyak 59 orang, 297 kasus baru atau penularan baru, dan 296 pasien sembuh.

Hingga Sabtu (17/7/2021), dari jumlah 601 kasus aktif atau belum sembuh, 391 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri di rumah, 153 orang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan, dan 57 orang sisanya menjalani perawatan di rumah sakit di Surabaya.

Dalam 6 hari terakhir, 12-17 Juli 2021, update Peta Sebaran Covid-19 Kabupaten Bangkalan menunjukkan 5 kecamatan; Kota, Socah, Kamal, Tragah, dan Tanjung Bumi berstatus zona merah atau beresiko tinggi tingkat penyebaran Covid-19. Sedangkan 13 kecamatan lainnya berstatus zona orange.

“Demi keselamatan diri kita, sanak saudara kita, dan masyarakat Bangkalan, marilah tahan rasa rindu dengan tidak pulang kampung untuk sementara,” pungkas Ra Latif.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan, Muhammad Fahad (Ra Fahad). Ia mengimbau masyarakat Bangkalan di perantauan untuk tidak ‘toron’ (pulang kampung) sebagai upaya bersama mengurangi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.

“Toreh tretan sadejeh (ayo saudara sekalian), bersama saling berikhtiar untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Semoga saya dan tretan sadejeh diberi kesehatan dan wabah ini segera berakhir,” singka Ra Fahad.

Bangkalan termasuk salah satu kabupaten/kota di Jawa Timur yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang mulai dilaksanakan serentak se Jawa-Bali 3-20 Juli 2021

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bangkalan, KH Makki Nasir mengungkapkan, program pemerintah melalui PPKM Darurat tidak lain adalah agar supaya masyarakat tetap sehat.

Karena itu, lanjutnya, menjaga dan berikhtiar agar tetap sehat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain adalah wajib hukumnya.

“Kami mengimbau masyarakat Bangkalan di perantauan, tidak pulang kampung dulu pada Idul Adha kali ini. Situasi sekarang masih dalam keadaan darurat. Petugas kesehatan saat ini masih ‘bersih-bersih’ penyakit yang ada di desa,” imbaunya.

Dengan kondisi seperti itu, masyarakat Bangkalan di perantauan menurut Kiai Makki bisa tetap merayakan Idul Adha cukup dengan mengirimkan uang kepada keluarga di kampung halaman untuk kebutuhan Lebaran Kurban.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved