Wabah Virus Corona
Perbedaan Vaksin Sinovac dan Vaksin Astra Zaneca, Seberapa Manjur di Antara Keduanya? Simak Faktanya
Sama seperti vaksin Sinovac, vaksin AstraZeneca juga digunakan untuk program vaksinasi massal pemerintah guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
Kendati demikian ada sejumlah perbedaan di antara kedua vaksin tersebut mulai dari tingkat efikasi, skema pengadaan, hingga harga.
Berikut paparannya:
Baca juga: Tahap Seleksi Calon Paskibraka 2021 di Sampang Digelar Mulai Hari ini, 165 Peserta Siap Bersaing
Baca juga: Lewati Tikungan, Mobil Sedan Oleng hingga Terperosok ke Jurang di Lumajang, Sopir Tewas di Lokasi
1. Efikasi vaksin Sinovac lebih tinggi daripada AstraZeneca
Tingkat efikasi (kemanjuran) vaksin Sinovac lebih tinggi daripada vaksin buatan AstraZeneca.
Vaksin Sinovac versi BPOM memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen.
Adapun vaksin produksi AstraZeneca memiliki tinkgat efikasi sebesar 62,1 persen versi BPOM.
Dengan demikian, vaksin produksi Sinovac memiliki tingkat kemanjuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin buatan AstraZeneca.
2. Harga vaksin AstraZeneca lebih murah
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto sebelumnya mengatakan harga vaksin Sinovac diperkirakan mencapai Rp 200.000 per dosis.
Adapun harga vaksin buatan AstraZeneca berkisar antara 3-4 dollar AS.
Dengan demikian vaksin buatan Sinovac lebih mahal ketimbang AstraZeneca.
Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini, maka harga satu dosis vaksin AstraZeneca berkisar antara Rp 43.000 hingga RP 58.000.
3. Skema pengadaan
Vaksin produksi Sinovac diperoleh Indonesia lewat kerja sama antara pemerintah Indonesia lewat BUMN PT Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.
Pengadaan vaksin dari Sinovac dilakukan melalui mekanisme pembelian secara bisnis lewat proses diplomasi bilateral.