Bolehkah Ibu Positif Covid-19 Memberikan Asi Kepada Bayi? Ini Penjelasan dan Panduan dari Kemenkes

Editor: Elma Gloria Stevani

TRIBUNMADURA.COM - Penyebaran Covid-19 di Indonesia terus meningkat.

Covid-19 bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak sampai orang tua.

Oleh karena itu, pemerintah terus menganjurkan agar selalu menerapkan Protokol Kesehatan.

Lantas bagaimana jika seorang ibu yang sedang menyusui terkena Covid-19. Apakah tetap masih bisa menyusui?

Begini penjelasan Kemenkes.

“Ibu menyusui yang positif terinfeksi COVID-19 masih tetap boleh memberikan ASI untuk buah hatinya,” tulis akun Facebook, Kementerian Kesehatan RI.

Namun, Kemenkes menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Ibu dapat menyusui langsung dan mendapatkan dukungan:

1. Selalu memakai masker saat menyusui dan merawat bayi

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

3. Membersihkan dan mendisfeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi

Jika tidak kuat menyusui langsung, ibu dapat memberikan ASI perah (ASIP) pada bayi.

Dengan catatan :

1. Pastikan kebersihan saat memerah ASI

2. Gunakan cangkir bermulut lebar untuk memberikan ASIP pada bayi

3. Gunakan wadah dengan tutup untuk menyimpan ASIP

Yang juga perlu diperhatikan dari pemberian ASI perah adalah kualitasnya.

Kemenkes meminta untuk memastikan ASIP tersimpan dengan baik dan benar agar tetap aman dan tidak rusak.

Tingkat ketahanan ASI perah:

1. Disimpan di freezer dengan suhu (-18 derajat s/d -20 derajat celcius), ASI bisa bertahan 4 bulan

2. Disimpan di lemari pendingin bawah freezer dengan suhu 4-5 derajat celcius, ASI bertahan 3-4 hari

3. Disimpan dengan Ice Pack dengan suhu 15 derajat celcius, ASI bertahan 24 jam

4. ASI diletakkan di suhu kamar atau ruang, ASI bertahan selama 3-4 jam.