Baliho Puan Maharani Tersebar di Berbagai Daerah, PDI Perjuangan Sebut Tak Hanya Sekadar Kampanye
PDI Perjuangan menyebut jika baliho bergambar Ketua DPR RI, Puan Maharani bukan sekadar kampanye Pilpres 2024 semata.
TRIBUNMADURA.COM - Baliho bergambar Puan Maharani beredar dan banyak terpasang di berbagai daerah.
PDI Perjuangan menyebut jika baliho bergambar Ketua DPR RI bukan sekadar kampanye Pilpres 2024 semata.
Politikus dari PDI Perjuangan menyebut jika ada pesan tersirat dari pemasangan baliho Puan Maharani.
"Tekanan narasi dalam billboard, dan lain-lain itu bukan kampanye politik, tetapi kampanye kebersamaan, persatuan dan kemanusiaan," kata politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno, kepada wartawan, Senin (2/8/2021).
Hendrawan menegaskan bahwa pemasangan baliho Puan Maharani dalam kapasitas Ketua DPR RI.
Anggota Komisi XI DPR RI itu menjelaskan Puan adalah perempuan pertama di Indonesia yang menjadi Ketua DPR.
Puan, sama seperti ibunya Megawati Soekarnoputri, yakni perempuan pertama di Indonesia yang menjadi presiden.
Baca juga: Buntut Vandalisme Baliho Puan Maharani, Pengamat Politik Sebut Aksi yang Tak Biasa, Simak Faktornya
"Billboard, baliho, spanduk, dan sebagainya itu dalam kapasitas sebagai Ketua DPR," ucapnya.
Lebih lanjut, Hendrawan memastikan bahwa baliho yang menunjukkan wajah Puan Maharani itu dipasang oleh kader PDIP secara spontanitas.
"Yang bilboard itu gotong royong anggota DPR. (Billboard) yang lain spontanitas kader dan relawan," ujarnya.
Tantangan yang harus dihadapi Puan Maharani
Nama Ketua DPR RI Puan Maharani santer diwacanakan sebagai kandidat untuk maju sebagai Calon Presiden 2024.
Namun rendahnya elektabilitas dari hasil kajian berbagai lembaga survei menjadi tantangan Puan Maharani. Butuh perjuangan untuk mendongkrak elektabilitas Puan.
Ya, Puan Maharani punya kans besar untuk dicalonkan pada Pilpres 2024 oleh PDI Perjuangan.
Hanya saja, putri Megawati Soekarnoputri itu masih punya tantangan besar untuk dapat menjadi suksesor Jokowi mendatang.
Baca juga: PDIP Jatim Bulat Usulkan Puan Maharani Jadi Capres 2024 dan Bawa Hasil Rekomendasi ke Nasional
Pengamat politik dan peneliti Surabaya Survei Center (SSC) Surokim Abdussalam menilai, tantangan besar itu adalah bagaimana memposisikan Puan Maharani sebagai tokoh publik milik masyarakat luas.
"Mbak Puan punya tantangan di sini untuk bisa meningkatkan elektabilitasnya yang masih minim. Menurut saya masih belum terlambat, Mbak Puan masih punya waktu masih ada 2,5 tahun untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari calon lain," kata Surokim, Rabu (23/6/2021).
Dalam kacamata Surokim, hal itu yang menjadi tantangan Puan Maharani.
Ketua DPR RI itu harus bekerja ekstra untuk meningkatkan elektabilitasnya hingga mampu berangkat ke kontestasi Pilpres 2024.
Hal itu pula yang menjadi tantangan kader PDI Perjuangan.
Menurut Surokim, jika sosok Puan diinginkan para kader PDI Perjuangan di daerah, dukungan untuk bagaimana meningkatkan elektabilitas itu juga harus menjadi perhatian.
"Jadi ya harus berusaha ekstra keras untuk itu. Jangan menyerah dan menunggu nasib, elektabilitas harus dijemput dengan berbagai cara. Nanti di akhir 2023 dapat dilihat seberapa signifikan elektabilitas Mbak Puan," terangnya.
Secara umum menurut Surokim, peluang Puan Maharani untuk dapat tiket dari PDI Perjuangan jelas cukup besar jika dibandingkan dengan kader lain. Sejumlah posisi cukup menguntungkan Puan.
Selain Ketua DPR RI, Puan juga merupakan pengurus di jajaran Ketua DPP PDI Perjuangan. Semua itu ditambah ibunya, Megawati Soekarnoputri merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan.
Puan adalah kader ideologis dan murni dari PDI Perjuangan, sehingga untuk branding internal bagi partai menjadi lebih mudah.
"Jadi kalau urusan partai saya pikir mbak puan akan leading jika dibanding dengan kader yang lain untuk urusan dapat tiket pencalonan. Namun dalam pemilihan langsung tiket partai kan hanya syarat untuk pencalonan, selebihnya kemenangan akan sangat ditentukan oleh voters," ungkapnya.
Sambung Surokim, "Mbak Puan harus bisa keluar jadi tokoh publik milik banyak orang khususnya pemilih swing voters itu, disitu tantangan membranding Mbak Puan agar tampil dan bisa muncul menjadi milih publik, media darling tidak hanya menjadi milik PDIP. Mbak puan harus go publik istilahnya."
Simak artikel lain terkait PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani
FOLLOW JUGA: