Wabah Virus Corona

Apakah Sembelit Termasuk Gejala Terinfeksi COVID-19? Ini yang Perlu Diketahui Jika Anda Mengalaminya

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang hubungan antara sembelit dan Covid-19.

Editor: Elma Gloria Stevani
Pixabay/derneuemann
Ilustrasi sembelit. 

TRIBUNMADURA.COM - Selama pandemi virus corona berlangsung, bukan hanya tenaga medis saja yang berperan membantu merawat pasien, tetapi para ilmuwanpun membantu untuk mencari solusi terkait masalah COVID-19.

Para ahli mengatakan, ada beberapa indikator lain yang bisa menujukkan seseorang mungkin telah terkena virus corona.

Saat Anda tiba-tiba sulit buang air besar karena sembelit, mungkin Anda bertanya-tanya apa yang terjadi pada tubuh.

Mengingat kita berada di masa pandemi dan gejala Covid-19 beragam, apakah sembelit termasuk salah satu gejala terinfeksi virus corona?

Dilansir dari Health, Rabu (4/8/2021), hingga saat ini, dokter mengatakan bahwa sembelit bukanlah tanda umum Covid-19.

Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang hubungan antara sembelit dan Covid-19.

Apa yang biasanya menyebabkan sembelit?

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sembelit adalah suatu kondisi di mana Anda tidak sering buang air besar atau mengalami kesulitan buang air besar.

Ada sejumlah besar hal yang dapat menyebabkan sembelit, menurut NIDDK, termasuk:

  • Gerakan lambat dari usus besar Anda
  • Kesulitan mengosongkan usus besar Anda karena gangguan dasar panggul
  • Gangguan gastrointestinal fungsional seperti sindrom iritasi usus besar
  • Obat dan suplemen tertentu, termasuk antasida, diuretik, suplemen zat besi, narkotika, dan beberapa antidepresan
  • Kehamilan
  • Usia tua
  • Bepergian
  • Mengabaikan keinginan buang air besar
  • Mengubah porsi makan atau apa yang Anda makan
  • Kurang makan serat
  • Mengalami dehidrasi
  • Kurang berolahraga
  • Gangguan otak dan tulang belakang, seperti penyakit Parkinson
  • Kondisi yang memengaruhi metabolisme Anda, seperti diabetes
  • Kondisi yang memengaruhi hormon Anda, seperti hipotiroidisme
  • Obstruksi usus

Masalah anatomi dengan saluran Gastrointestinal (GI) atau sistem pencernaan

Apa saja gejala sembelit?

Anda dapat menganggap diri Anda sembelit jika Anda memiliki gejala berikut:

  • Dalam seminggu, kurang dari tiga kali buang air besar seminggu
  • Tinja yang keras, kering, atau kental
  • Tinja yang sulit atau menyakitkan untuk dikeluarkan
  • Merasa masih ada kotoran di dalam perut

Lantas, apa saja gejala Covid-19 yang diketahui hingga saat ini?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), berikut adalah daftar resmi gejala Covid-19:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau baru
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual atau muntah
  • Diare

Jadi, apakah Covid-19 bisa menyebabkan sembelit?

Ada beberapa data yang menghubungkan pasien Covid-19 dengan sembelit, tetapi tidak terlalu kuat.

Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology pada Mei 2020 merinci kisah seorang pria dengan Covid-19 yang pergi ke rumah sakit dengan gejala demam, batuk, mual, sakit perut, dan sembelit.

Dia menjalani CT scan dan hasilnya memiliki kondisi yang disebut ileus kolon, yaitu ketika otot usus berhenti berkontraksi. Perlu diperhatikan, pasien lain yang ditampilkan dalam laporan kasus tersebut juga memiliki gejala Covid-19 dan sistem pencernaan berupa diare, bukan sembelit.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Microbiology, Immunology, and Infection pada tahun 2020 merinci gejala orang dengan Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Iran.

Sejumlah orang juga mengalami gejala yang berhubungan dengan sistem pencernaan termasuk sembelit, sakit perut, diare, mual, muntah, dan kotoran berwarna gelap dan lengket yang biasanya menunjukkan pendarahan internal.

Diare adalah gejala gastrointestinal yang paling umum, memengaruhi 6,1 persen pasien.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini di European Journal of Pharmacology, beberapa obat umum yang digunakan untuk mengobati Covid-19 dengan gejala parah salah satunya adalah obat anti-virus remdesivir.

Dalam beberapa kasus, remdesivir dapat menyebabkan sembelit.

Namun, dalam semua situasi ini, sembelit bukanlah satu-satunya gejala yang dimiliki orang-orang dari Covid-19.

"Mengingat betapa lazimnya sembelit pada populasi umum (diperkirakan 42 juta orang di AS menderita sembelit), sulit untuk mengatakan apakah Covid-19 benar-benar menyebabkan sembelit atau apakah itu kebetulan terjadi pada pasien Covid-19," kata John Sellick, DO, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di Universitas di Buffalo/SUNY, mengatakan kepada Health.

Menurut Sellick, ketika ada seorang pasien mengatakan mengalami sembelit karena infeksi virus corona, biasanya itu karena dehidrasi.

"Ya, Anda mungkin mengalami sembelit dan Covid-19, tetapi kemungkinan besar bukan sembelit yang disebabkan oleh COVID," tambah dr Sellick.

Ahli penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins menambahkan, dokter belum terlalu melihat gejala sembelit pada pasien Covid-19 di lapangan.

"Sembelit bukanlah sesuatu yang saya lihat sebagai gejala Covid-19. Ketika gejala GI hadir, biasanya diare," kata Amesh.

Simak artikel lain terkait sembelit

Simak artikel lain terkait gejala Covid-19

Simak artikel lain terkait penderita Covid-19

FOLLOW JUGA:

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Sembelit Termasuk Gejala Covid-19? Ini Kata Dokter"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved