Berita Politik
Gerilya Puan Maharani hingga Airlangga Hartarto Pasang Baliho, Pakar: Para Kader Tak Berani Melarang
Puan Maharani dan Airlangga Hartanto gencar memasang sederet baliho di setiap sudut kota di Indonesia. Bagaimana tanggapan Pakar Komunikasi Politik?
TRIBUNMADURA.COM - Gejolak politik tanah air kembali memanas usai beberapa kader partai gencar melakukan manuver memoles citra menghadapi pemilu 2024.
Sejumlah politikus partai-partai besar bahkan melakukan berbagai cara untuk meraih simpati publik demi memenangkan pemilu mendatang.
Salah satunya yang dilakukan Ketua DPR sekaligus DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Kedua politikus ini tampak tak mau kalah saing, baik Puan Maharani maupun Airlangga Hartanto sama-sama gencar memasang sederet baliho di setiap sudut kota di Indonesia.
Tak cuma baliho yang memampangkan wajahnya, Puan Maharani dan Airlangga Hartanto juga membuat baliho ucapan selamat pada para atlet Indonesia yang baru pulang bertanding dari Olimpiade Tokyo 2020.
Fenomena tersebut tentu saja menuai berbagai reaksi publik, salah satunya Pakar Komunikasi Politik, Lely Arrianie.
Ia ikut menanggapi terkait ramainya tren baliho para tokoh partai politik yang tersebar di berbagai daerah sejak Juli 2021 lalu.
Menurut Lely, memang tidak ada salahnya menjual diri secara politik untuk keuntungan pribadi.
Namun, ia menekankan situasi pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi masyarakat membuat pemasangan baliho tersebut kurang pantas.
Terlebih, lanjut Lely, para tokoh politik yang terpasang dalam baliho adalah mereka yang sudah dikenal oleh publik.
"Yang menjadi persoalan ketika mereka menjual diri secara politik dalam situasi yang kita hadapi ini, berbeda dari momen politik yang ada selama ini."
"Kita tengah menghadapi pandemi, yang menjadi pertanyaan siapa wajah di balik baliho itu? Wajahnya adalah wajah-wajah yang sudah sangat dikenal."
"Mereka orang-orang yang sebenarnya tidak perlu dipromosikan lagi. Jadi artinya, tidak lebih penting dari fenomena pandemi sendiri," kata Lely, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (11/8/2021).
Lebih lanjut, Lely menyakini, ada tokoh yang menjadi penggagas dari pemasangan iklan tersebut.
Namun, para kader partai politik tidak berani melarang penggagas tersebut untuk mengurungkan niatnya memasang baliho.