Berita Surabaya
600 Ribu Dosis Vaksin Tiba di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Prioritaskan Vaksin untuk Pelajar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memang meminta banyak vaksin Sinovac karena akan diprioritaskan bagi vaksinasi pelajar.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, JEMBER - Vaksin sebanyak 600.000 dosis telah tiba di Jawa Timur, Kamis (2/9/2021). Ratusan ribu vaksin tersebut akan segera didistribusikan dalam hari-hari ini ke kabupaten kota yang ada di Jawa Timur.
Dari vaksin yang datang tersebut, vaksin yang datang mayoritas adalah merk Sinovac.
Sisanya ada beberapa jenis atau merk vaksin yang lain seperti diantaranya ada Astrazeneca.
Banyaknya vaksin Sinovac yang datang ini senada dengan permintaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang memang meminta banyak vaksin Sinovac karena akan diprioritaskan bagi vaksinasi pelajar.
Hal tersebut seiring dengan sudah dimulainya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Bertahap yang juga diiiringi dengan pembelajaran jarak jauh atau hybrid learning.
Baca juga: Tergiur Jadi Kepala Puskesmas, PNS Ketipu Rp 50 Juta Hanya Tinggal Janji, Simak Kronologinya
“Ketika proses Hybrid Learning berjalan ini harus diikuti dengan percepatan vaksinasi. Oleh karena itu yang saya pesan kepada Pak Menkes dan ini sudah datang vaksinnya kemarin sore, memang saya pesan tolong kami diberi vaksin Sinovac lebih banyak karena kami ingin memaksimalkan vaksinasi terutama SMA SMK Madrasah Aliyah serta yang sudah kelas 12,” tegas Khofifah, usai rakor dengan para Kepala Daerah di wilayah Bakorwil Jember Kamis (2/9/2021).
Sebab untuk kelas 12, baik SMA maupun SMK terutama standar kompetensinya harus mengikuti standar kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dunia industri dan dunia kerja.
Jika ada kompetensi yang tidak memenuhi standar karena kurang maksimalkan pembelajaran pada siswa dan juga skill yang kurang diasah tentu akan mendatangkan permasalahan baru.
Vaksin-vaksin yang baru datang tersebut kini sedang dalam proses menghitung untuk dilakukan pembagian per kabupaten kota serta untuk TNI Polri.
Setelah perhitungan selesai maka akan dikirim rombongan-rombongan ke masing-masing cold storage.
Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga berharap ada penyamaan persepsi bagi pemda di kabupaten kota terkait memberikan prioritas vaksinasi untuk pelajar.
Ia berharap ketika Sinovac sudah sampai ke stok vaksin daerah maka segera dimaksimalkan untuk vaksinasi usia 12-17 tahun.
Baca juga: Profil Hasan Aminuddin Suami Bupati Probolinggo, Paraf Saktinya Bisa Jadi Tiket Dapat Jabatan
Sebab untuk siswa SMA SMK serta Aliyah memang kewenangan sekolah ada di Pemprov, namun secara kependudukan, remaja usia tersebut juga menjadi kewajiban pemda untuk masuk dalam prioritas vaksinasi.
“Bahwa Pemprov Jatim akan memberikan program akseleratif. Itu adalah bagian percepatan karena Pemprov punya 5 persen buffer dari seluruh vaksinasi yang diturunkan di masing masing provinsi, buffernya Pemprov inilah yang kemudian dijadikan bagian dari program akselerasi kabupaten kota,” tegas Gubernur Khofifah.
“Nah sekarang kalau misalnya priorotasnya adalah untuk kelas 12, saya bilang kenapa karena inilah yang memang harus diberikan penguatan lebih intens kalau vaksinnya banyak ya pasti percepatannya di semua lini,” pungkas Khofifah.