Inilah Alasan Mengapa Tanah yang Terkena Air Hujan Mengeluarkan Aroma yang Khas dan Menenangkan

Menurut para peneliti ada peran zat kimia yang membuat aroma hujan begitu menarik setelah cuaca kering yang panjang.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Hujan di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan pada Senin (28/6/2021) siang. 

TRIBUNMADURA.COM - Sebagian orang sangat menyukai hujan yang turun.

Tidak hanya menyegarkan, hujan yang jatuh ke tanah menimbulkan aroma wangi.

Aroma tanah yang terkena air hujan disebut petrichor.

Petrichor berasal dari bahasa Yunani, petros yang artinya batu dan ichor dengan arti cairan yang mengalir di pembuluh darah para dewa.

Namun, tahukah Anda mengapa tanah yang terkena air hujan mengeluarkan aroma?

Dikutip National Geographic, istilah petrichor pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan Isabel Joy Bear dan Roderick G. Thomas lewat artikel berjudul Nature of gillaceous Odour pada 1964.

Menurut para peneliti ada peran zat kimia yang membuat aroma hujan begitu menarik setelah cuaca kering yang panjang.

Aroma khas petrichor yang bersatu antara air hujan dan tanah. Di mana diproduksi oleh bakteri.

Makhluk tersebut berlimpah di tanah.

"Ketika kamu mencium aroma tanah basah, sebenarnya itu berasal dari molekul yang diproduksi oleh jenis bakteri tertentu", ujar Profesir Mark Buttner, Kepala Mikrobiologi Molekuler di John Innes Centre.

Molekul yang dimaksud itu adalah geosmin.

Di mana yang diproduksi oleh bakteri treptomyces yang hidupnya di tanah yang kerap digunakan untuk membuat antibiotik komersial.

Air hujan yang jatuh ke tanah, melepaskan geosmin ke udara.

Jumlahnya akan semakin berlimpah saat hujan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved