Inilah Alasan Mengapa Tanah yang Terkena Air Hujan Mengeluarkan Aroma yang Khas dan Menenangkan

Menurut para peneliti ada peran zat kimia yang membuat aroma hujan begitu menarik setelah cuaca kering yang panjang.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Hujan di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan pada Senin (28/6/2021) siang. 

Mungkin angin dari badai yang mendekat telah membawa ozon turun dari awan dan lubang hidung orang tersebut.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), hujan merupakan curah hujan dari tetesan air dengan diameter lebih besar dari 0,5 milimeter (0,02 inci).

Ketika tetesan lebih kecil disebut gerimis.

Konsentrasi titik hujan biasanya berkisar antara 100 hingga 1.000 per kubik m (3 hingga 30 per kaki kubik), tetesan gerimis biasanya lebih banyak.

Rintik hujan jarang memiliki diameter lebih besar dari 4 milimeter, ketika ukurannya bertambah maka akan pecah.

Ahli meteorologi mengklasifikasikan hujan berdasarkan tingkat jatuhnya.

Laju per jam terkait dengan hujan ringan, sedang, dan berat, masing-masing, kurang dari 2,5 milimeter, 2,8 hingga 7,6 milimeter, dan lebih dari 7,6 milimeter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Saat Hujan Mengeluarkan Aroma?"

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved