Tiga Staf Ahli Gubernur Jawa Timur Khofifah, Simak Daftar Nama dan Pekerjaannya

Pelantikan tiga staf ahli gubernur itu dilakukan berbarengan dengan pelantikan sejumlah pejabat eselon dua hasil rotasi dan mutasi yang ia lakukan. 

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indah Parawansa 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya mengisi jabatan tiga staf ahli gubernur.

Pelantikan tiga staf ahli gubernur itu dilakukan berbarengan dengan pelantikan sejumlah pejabat eselon dua hasil rotasi dan mutasi yang ia lakukan. 

Total ada lima Pejabat Tinggi Pratama atau eselon II di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang dilantik semalam di Gedung Negara Grahadi, termasuk tiga staf ahli gubernur.

Pelantikan tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor : 821.2/4445/204/2021 tanggal 23 September 2021 Tentang Pengangkatan dalam Jabatan, Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II).

Tiga staf ahli gubernur yang dilantik terdiri dari Dr. Andriyanto, SH, M.Kes sebagai Staf Ahli Gubernur Jatim Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Dr. Akhmad Jazuli, SH, M.Si sebagai Staf Ahli Gubernur Jatim Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ir. Joko Irianto, M.Si sebagai Staf Ahli Gubernur Jatim Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan.

Baca juga: Klaim Jadi Provinsi Paling Siap Songsong Transformasi Digital UMKM, Ini Kata Gubernur Khofifah

Kemudian pejabat yang dilantik sebagau rotasi dan mutasi eselon II yaitu Drs Benny Sampirwanto MSi sebagai Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Prov. Jatim, kemudian Dr. Hudiyono, M.Si sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jatim.

Pada media, Sabtu (25/9/2021), Gubernur Khofifah meminta agar seluruh Staf Ahli  berkoordinasi dan menyinkronkan capaian 11 indikator kinerja utama (IKU) yang notabene menjadi barometer pengukuran capaian kinerja di dalam RPJMD Jatim.

Sebagai informasi, 11 IKU tersebut meliputi kenaikan pertumbuhan ekonomi, indeks theil, indeks gini, prosentase penduduk miskin, indeks pembangunan gender, indeks pembangunan manusia, prosentase tingkat pengangguran terbuka, indeks reformasi birokrasi, indeks kesalehan sosial, indeks kualitas lingkungan hidup dan indeks resiko bencana.

“Berkaitan 11 IKU ini saya minta tolong ketiga Staf Ahli segera melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan OPD terkait serta  BPS Jatim,” jelas orang nomor satu di Jatim.

Beberapa pekerjaan rumah terkait IKU, Khofifah mencontohkan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik ini langsung berkoordinasi berkaitan dengan  peningkatan indeks demokrasi.

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan melihat kecenderungan menggunakan terminologi SDGs zero poverty dengan indikator-indikator untuk melihat kedalaman dan keparahan kemiskinan. 

“Sekarang ada terminologi yang sedang dilakukan exercise. Kita harus melakukan telaah kaitannya dengan kemiskinan ekstrim. Ini bagian dari pemaknaan terhadap zero poverty di SDGs,” ujar Khofifah.

Oleh karena itu, lanjut Khofifah, hal-hal yang terkait dengan tugas ini dikoordinasikan dengan tim analis di Pemprov Jatim. Selanjutnya dikoordinasikan dengan BPS agar Bappeda Jatim menghitung dengan tepat. Pasalnya, ini berkaitan dengan SDGs sehingga harus proaktif bersama.

“Sektor apa saja? Variabel atau indikator apa?  Yang sekarang diusulkan sebagai komponen penentu. Karena ini sesuatu yang sedang dibahas. Saya minta tolong Staf Ahli Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan koordinasi dengan Bappeda, BPKAD, Tim Analisis supaya bisa cocokkan format dengan OPD terkait khususnya  dengan BPS,” tandas Khofifah. M

Di sisi lain ia juga meminta agar organisasi perangkat daerah (OPD) memanfaatkan momentum Pandemi Covid-19 ini untuk melakukan percepatan perbaikan bisnis proses pemerintah melalui transformasi digital pemerintahan. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved