Berita Terpopuler Madura

BERITA MADURA TERPOPULER - Pria Dibakar Hidup-Hidup hingga Update Penemuan Jenazah di Bangkalan

Berita Madura terpopuler hari ini Rabu 6 Oktober 2021 dibuka dengan kasus pembakaran seorang pria di Bangkalan.

Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Pejabat Sementara Kasi Humas Polres Bangkalan, Iptu Sucipto di hadapan barang bukti kerangka motor milik Mr X yang dibakar massa di Desa Duwe’ Butir, Kecamatan Kwanyar, Selasa (5/10/2021) 

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - TribunMadura.com merangkum sejumlah berita menarik dari Madura, yakni Bangkalan hingga Sumenep, dalam Berita Madura terpopuler.

Berita Madura terpopuler hari ini Rabu 6 Oktober 2021 dibuka dengan kasus pembakaran seorang pria di Bangkalan.

Seorang pria dibakar hidup-hidup karena diduga telah mencuri.

Aksi pembakaran itu membuat pria tersebut meninggal dunia.

Selanjutnya, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Kabupaten Sampang.

Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan, kedatangan rombongan Komisi V DPR RI diharapkan membawa angin segar untuk kemajuan Sampang ke depan.

Lanjutan kasus penemuan jenazah pria Bangkalan di jalanan menutup Berita Madura terpopuler hari ini.

Peristiwa penemuan jenazah korban IS (22), warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, berbuntut panjang.

Paman korban, Tosin (55) menyatakan, pihak keluarga telah bersepakat tidak akan menerima apabila IS dinyatakan sebagai korban kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Gencarkan Vaksinasi Covid-19 di Pamekasan, TNI-Polri Hentikan Pengendara yang Tak Punya Kartu Vaksin

1. Pria Madura Dibakar Hidup-Hidup Karena Diduga Mencuri

Polres Bangkalan mendalami kasus pembakaran seorang pria beserta satu unit motor di Desa Duwe’ Butir, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura.

Tindakan main hakim sendiri dengan cara membakar hingga merenggut nyawa orang lain tersebut dinilai pihak kepolisian tidak bisa dibenarkan.

Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menegaskan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mendalami terkait tindakan masyarakat yang telah melakukan pembunuhan dengan cara membakar orang yang diduga pelaku pencurian.

“Apabila alat bukti terpenuhi akan kami tetapkan sebagai tersangka, karena negara kita ini negara hukum,” kata dia saat ditemui sejumlah awak media di Mapolres Bangkalan, Selasa (5/10/2021).

Sebelumnya, grup media sosial WhatsApp (WA) dihebohkan dengan beredarnya video dengan tayangan sebuah kerangka satu unit sepeda motor hangus dilalap api.

Seorang warga dalam video berdurasi 43 detik itu menyebutkan, ‘Pembakaran maling pada hari Selasa, dibakar massa, adhek potton (ludes gosong)’.

Sigit menjelaskan, Satreskrim Polres Bangkalan dan Unitreskrim beserta Kapolsek Kwanyar, Iptu Mansyur, telah mendatangi lokasi kejadian tindakan pembunuhan yang dilakukan dengan cara dibakar.

“Informasi yang kami himpun dari beberapa saksi di sekitar lokasi, diduga yang dilakukan pembakaran oleh masyarakat adalah pelaku pencurian," katanya.

"Penangkapan terhadap korban sekitar pukul 03.00 WIB dan dilaporkan kepala desa ke polsek pada pukul 08.00 WIB,” jelasnya.

Namun, lanjut Sigit, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan pendalaman apakah betul telah terjadi pencurian di wilayah tersebut, siapa korban dari pencurian, apa yang dicuri sehingga masyarakat melakukan tindakan pembakaran terhadap Mr X.

“Sehingga kami bisa menentukan apakah betul si Mr X telah melakukan pencurian hingga masyarakat bertindak demikian. Kami juga belum mengetahui identitas Mr X, sedangkan motornya adalah Honda Beat,” pungkas Sigit. (edo/ahmad faisol)

2. Pembangunan Mega Proyek JLS Menjadi Atensi Kunker Komisi V DPR RI ke Sampang

Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik ke Kabupaten Sampang, Madura, Senin (4/10/2021).

Setibanya di Kabupaten Sampang, para rombongan yang menggunakan bus langsung menuju Pendapa Trunojoyo Sampang untuk bertemu Bupati Sampang Slamet Junaidi.

Kunker dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI H. Syarief Abdullah Alkadrie bersama 15 Anggota Komisi V DPR lainnya dari berbagai Fraksi dalam rangka peninjauan Infrastruktur dan Transportasi di Kabupaten Sampang.

Bupati Sampang Slamet Junaidi mengatakan, bahwa kedatangan rombongan Komisi V DPR RI diharapkan membawa angin segar untuk kemajuan Sampang kedepan.

Mengingat, terdapat sejumlah program pembangunan (mega proyek) yang dinilai butuh dukungan dari pemerintah pusat.

Seperti, program Jalan Serpang yang sudah diproyeksikan sejak lama namun karena pembebasan lahan di wilayah Bangkalan belum rampung akhirnya dirubah menjadi mega proyek Jalan Lintas Selatan (JLS).

Dibangunnya JLS diharapkan bisa mengatasi Desa Disanah dan Desa Marparan di Kecamatan Sreseh yang terisolir.

Selain itu, pembangunan JLS akan membuat efisiensi jarak tempuh Kecamatan Sampang - Sreseh lebih cepat, dari yang semula 45 kilometer akan menjadi 14,3 kilometer.

Tidak kalah pentingnya, akan berdampak pada meningkatnya perekonomian di Sampang sisi selatan.

"Banyak permohonan usulan yang kami lampirkan, tapi kita fokus ke JLS jikapun untuk jalannya masih sulit direalisasikan setidaknya 5 jembatan yang bisa terealisasi dalam waktu dekat ini," kata pria yang akrab disapa Haji Idi itu. 

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk membangun JLS yaitu sebesar Rp. 1.112.047.915.000,00.

Dengan rincian untuk Infrastuktur Jalan sepanjang 15,3 kilometer senilai Rp. 436.203.205.000,00 dan untuk pembangunan infrastruktur jembatan 5 buah senilai Rp. 675.844.710.000,00.

Sementara, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie menyampaikan, jika segala masukan dan usulan menjadi catatan Komisi V DPR RI untuk menjadi Bahan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kementrian terkait nantinya.

Sedangkan, untuk program Mega proyek JLS, menurutnya akan menjadi atensi bersama.

"Kemudian Jalan Nasional dengan total penduduk Madura sekitar 5 juta perlu dilakukan pelebaran," pungkasnya.

3. Fakta Baru Penemuan Pria Bangkalan Bersimbah Darah di Jalan

Tosin (55), paman korban IS (22) di TKP penemuan jenazah keponakannya di Jalan Raya Klobungan, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Selasa (5/10/2021).
Tosin (55), paman korban IS (22) di TKP penemuan jenazah keponakannya di Jalan Raya Klobungan, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Selasa (5/10/2021). (TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL)

Peristiwa penemuan jenazah korban IS (22), warga Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, berbuntut panjang.

Paman korban, Tosin (55) menyatakan, pihak keluarga telah bersepakat tidak akan menerima apabila IS dinyatakan sebagai korban kecelakaan lalu lintas.

“Saya sangat tidak terima kalau itu laka lantas. Kok langsung berubah?" kata osin di hadapan awak media usai Satlantas Polres Bangkalan bersama Polsek Socah menggelar cek TKP di Jalan Raya Klobungan, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah, Selasa (5/10/2021).

"Semalam kami sekeluarga sudah bersepakat, siapapun yang tanda tangan terkait laka lantas tidak diperbolehkan,” tegas Tosin.

Ia mengungkapkan, pihak petugas visum kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan awalnya telah menyatakan bahwa ada bekas pembacokan.

Namun, lanjutnya, pihak kepolisian menyatakan belum tentu ada bekas senjata tajam pada tubuh korban.

“Padahal kemarin sudah ‘clear’ dari pihak petugas visum. Saya sendiri pun melihat luka korban, bukan kata orang," kata dia.

"Kalau benda tumpul tidak seperti itu karena lukanya hanya satu, tidak ada luka gores karena jatuh,” ungkap pria yang juga menjabat Kepala Dusun Bandung Timur, Desa Kelayan, itu.

Tosin mengaku, sempat berkomunikasi dengan pria yang melihat langsung bahwa korban IS dipepet mobil hingga terjatuh.

Tosin yang kala itu mendatangi TKP juga menduga ada ketidaksesuaian barang bukti motor milik pria tersebut.

“Oleh karena itu, ketika nanti bertemu orang itu maka akan menanyakan kenapa kemarin membohongi saya. Ini kaitannya dengan nyawa," tutur dia.

"Oleh polisi, saya juga ditunjukkan gambar motor pria itu melalui ponsel, tapi bukan motor itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menyatakan, pihaknya telah mengidentifikasi pria yang dimaksud Tosin bahkan telah meminta keterangan atas peristiwa yang menyebabkan IS meninggal dunia.

“Pria itu berinisial MS, sesuai KTP warga Kecamatan Klampis tetapi mempunyai saudara di Kecamatan Kamal," kata Sigit di hadapan awak media.

"Kami juga telah telah meminta keterangan beberapa saksi, tidak ada yang menunjukkan bahwa telah dilakukan penganiayaan, pembunuhan, ataupun pembacokan terhadap korban IS,” ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved