Berita Pamekasan
Fadli Zon Minta Densus 88 Dibubarkan, Keponakan Mahfud MD Beraksi Keras: Tidak Usah Aneh-aneh
Firman Syah Ali mempertanyakan pemikiran wacana Fadli Zon, mengingat ancaman terorisme di Indonesia sangat nyata.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Bendahara Umum IKA PMII Jatim, Firman Syah Ali menolak usulan Fadli Zon tentang pembubaran Densus 88.
Firman Syah Ali mempertanyakan pemikiran wacana Fadli Zon, mengingat ancaman terorisme di Indonesia sangat nyata.
"Saya dengar Fadli Zon mengusulkan pembubaran Densus 88? Apa bukan Fadli Zon saja yang dibubarkan?" sergah Koordinator Sahabat Mahfud Wilayah Jatim ini, Sabtu (23/10/2021).
Menurut Pengurus Harian PWLP Ma'arif NU Jawa Timur ini siapapun yang menginginkan Densus 88 bubar berarti menginginkan NKRI bubar.
Baca juga: BERITA MADURA TERPOPULER HARI INI - Peringatan Hari Santri hingga Hotel Bintang 4 di Sumenep
"Raison d'etre Densus 88 sangat jelas, hasil kerja Densus 88 sangat jelas, besarnya ancaman radikalisme dan terorisme jauh lebih jelas, tidak usah aneh-aneh ingin membubarkan Densus 88, rakyat Indonesia terutama silent majority akan marah kalau Densus 88 sampai dibubarkan" lanjut penulis artikel viral "Mati Corona Ala Madura" ini.
Selain menolak tegas usulan Fadli Zon tersebut, Firman Syah Ali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menegaskan penolakannya terhadap usulan Fadli Zon tersebut.
"Kita jangan diam melihat dan mendengarkan ancaman terhadap NKRI, harus kita lawan dengan tegas dan masif," kata dia.
"Kalau suatu saat NKRI betul-betul bubar bisa jadi bukan karena kuatnya musuh-musuh NKRI, tapi karena diamnya sebagian besar kita, tidak pedulinya sebagian besar kita," pungkas tokoh Aliansi Madura Satu (Almas) ini.
Sebelumnya ramai sekali pemberitaan tentang usulan Fadli Zon agar Densus 88 dibubarkan.
Usulan Fadli Zon mendapat penolakan dari banyak tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Usulan yang disampaikan pada tanggal 7 Oktober tersebut hingga kini mendapatkan komentar penuh resistensi dari berbagai elemen masyarakat.
Fadli Zon menuduh Densus 88 menjadikan terorisme dan islamophobia sebagai komoditas.