Berita Surabaya

Guru Ngaji Jadi Korban Pencurian Motor saat Mengajar, Surat Berharga Ikut Raib, Korban Akui Hal ini

Tak hanya motor dengan nilai kerugian sekitar lima juga rupiah, ia juga kehilangan hampir sebagian besar kartu dan surat berharga lainnya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
TribunJabar.id
Ilustrasi pencurian motor 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Seorang guru mengaji bernama Fatchur Rochman warga Wonocolo, Surabaya menjadi korban pencurian motor, pada Rabu (17/11/2021) sore.

Motor Honda Supra X bernopol L-6350-HI miliknya, raib digondol maling saat diparkir di area parkir sebuah masjid di Jalan Raya Margorejo Indah No 30, Jemur Wonosari, Wonocolo, Surabaya.

Insiden tersebut, dialami oleh Fatchur, saat dirinya sedang mengajar mengaji di masjid tersebut. 

Tak hanya motor dengan nilai kerugian sekitar lima juta rupiah, ia juga kehilangan hampir sebagian besar kartu dan surat berharga lainnya, yang sempat disimpan di dalam jok bagasi motor.

Seperti, kartu kependudukan dan perbankan, surat kesehatan, dan dokumen penting lainnya.

Korban Fatchur Rochman mengakui, insiden pencurian tersebut, juga disebabkan oleh kelalaiannya.

Ia mengaku lupa mencabut kunci kontak yang sedang menancap di lubang penutup jok bagasi, seusai mengambil setoran sejumlah uang infak untuk diberikan kepada pihak bendahara masjid.

"Walaupun rumah saya dekat, saya bawa motor karena pulang dari jemput anak saya ke-1 langsung ngajar ngaji dan nanti menjelang maghrib jemput anak saya ke 2 pulang ngaji di Margorejo," ujarnya saat dihubungi TribunMadura.com, Minggu (21/11/2021).

Fatchur mengaku baru ingat jika kunci kontak motornya itu masih menempel di lubang jok kunci bagai, sekitar 16.20 WIB.

Itu sekitar 20 menit, seusai dirinya mengambil uang dari jok motor lalu masuk ke dalam masjid.

Kemudian, saat dirinya keluar untuk mengambil kunci tersebut. Ternyata motornya tidak lagi ada di area parkir tersebut.

"Padahal jarak saya dengan parkir motor cm sekitar 5 motor-an. Tapi waktu itu banyak motor parkir termasuk motor guru ngaji yang lain," jelasnya.

Mengenai dugaan jumlah pelakunya. Fatchur tidak mengetahui pasti jumlahnya. 

Mengingat di lingkungan masjid tersebut terbilang ramai, dan juga tidak ada kamera CCTV untuk pengawasan area parkir.

Namun, ia menduga, pelakunya lebih dari satu orang.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved