Berita Surabaya

Balita 2 Tahun Tenggelam di Parit Tandes Surabaya, Ditinggal Ibu saat Cuci Botol Jamu

Hilangnya korban hingga dikabarkan tenggelam dan terseret arus di dalam parit, terjadi saat Yanti sedang sibuk membersihkan botol-botol jamunya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM/LUHUR PAMBUDI
Saat petugas Tim Penyelam BPB Linmas dan Tim Rescue PMK Surabaya melakukan penyelaman di parit sedalam dua meter, di Jalan Kasman 1, RT 2, RW 10, Manukan Kasman, Tandes, Surabaya, Rabu (24/11/2021). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - GSA (2) balita yang dikabarkan tenggelam di parit sedalam dua meter di Jalan Kasman 1, Manukan Kasman, Tandes, Surabaya, Rabu (24/11/2021) merupakan anak penjual jamu keliling.

Ibunda korban bernama Yanti, dikenal para tetangga berjualan jamu keliling. Hari ini, kebetulan Yanti tidak berjualan.

Menurut tetangga Nanik, hilangnya korban hingga dikabarkan tenggelam dan terseret arus di dalam parit, terjadi saat Yanti sedang sibuk membersihkan botol-botol jamunya.

Sebelum mendapati anaknya tidak lagi ada di tempat. Yanti hanya mendapati pintu pagar teralis besi di depan gang kosannya dalam keadaan terbuka.

"Jual jamu, hari ini libur enggak jualan, ditinggal mencuci botol, nah pintu pagar ini terbuka, anaknya langsung hilang enggak tahu," ujar Ninik, Rabu (24/11/2021).

Beberapa jam sebelum korban dikabarkan hilang tenggelam di dalam parit. Nanik mengungkapkan, kondisi jalanan di permukimannya dalam keadaan banjir setinggi betis orang dewasa, lantaran diguyur hujan lebat.

Baca juga: Imbas Tiga Orang Tenggelam di Surabaya Dua Pekan Terakhir, Pemkot Ingatkan Orang Tua Agar Waspada

Namun kondisi itu, tidak berangsur lama. Permukaan air banjir di jalanan permukiman tersebut berangsur surut, sehingga membuat arus air di dalam parit begitu deras.

"Kondisi sudah selesai banjir (surut). Tadi sempat banjir segini (betis). Kan itu arusnya banter, tahunya orang itu (sudari) ya dari sana," pungkasnya.

Tubuh mungil GSA sempat diketahui terbawa arus di dalam parit tersebut, oleh salah seorang saksi mata bernama Sudari.

Sudari, ungkap Nanik, sempat melihat tubuh GSA terseret arus air di dalam parit. Namun, Sudari sempat menyangsikan hal tersebut, karena mengira objek benda yang terseret arus di dalam parit tersebut merupakan boneka.

"Iya Pak Sudari lihat tangan, itu boneka apa anak baju kuning, itu Mbak Yanti, bilang anaknya pakai baju kuning," pungkasnya.

Sementara itu, saksi mata Sudari menerangkan, insiden tersebut bermula saat korban dikabarkan tenggelam dari sebuah lubang selokan.

Lubang selokan tersebut, terhubung dengan parit utama saluran drainase, yang berjarak sekitar 100 meter dari kosan tempat keluarga korban tinggal.

Sudari mengungkapkan, dirinya sempat melihat kedua tangan GSA terbawa arus di dalam parit.

Namun, kencangnya arus parit yang saat itu, ia tak sempat menolong korban.

"Sempat muncul, ya tenggelam, tangannya begini-begini, tahunya terbawa arus," ungkapnya seraya memperagakan korban yang terbawa arus.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved